Jayapura Infopapua.id ,- Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengunjungi lokasi banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura, yakni Kompleks Perumahan Organda Kelurahan Hedam Distrik Heram, perumahan PJU Polda Papua Bhayangkara Baru Distrik Jayapura Utara kota Jayapura, Papua, Kamis (13/1).
Risma juga meninjau lokasi pengungsian dan layanan dukungan Psikososial di GOR Trikora, Distrik Abepura, dan peninjauan posko utama Gor Waringin serta menyerahan bantuan ahli waris bagi korban banjir dan tanah longsor
Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano, Wakil Walikota, Rustan Saru turut, beserta OPD terkait turut mendampingi kunjungan kerja Menteri Sosial.
Dalam kunjungan ini, Mensos, Risma menyalurkan bantuan Kemensos senilai Rp 1, 3 milyar, yang diserahkan secara simbolis oleh Menteri Sosial kepada Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano di posko induk tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor kota Jayapura.
” Bantuan tersebut berupa bantuan logistik bencana, santunan ahli waris 7 jiwa, sembako 500 paket, alat kebersihan 500 paket peralatan sekolah 500 paket kain sarung 500 PCS perlengkapan bayi 50 paket dan bahan natural,” kata Risman saat memberi keterangan pers
Risma menjelaskan ada 8 korban dampak dari banjir dan longsor namun yang satunya belum teridentifikasia.
Yang satu korban keluarganya masih berada di Wamena dan yang satunya lagi masih ada acara di Jawa Timur yang merupakan keluarga Polri, maka diserahkan kepada Satuan Kepolisian untuk disampaikan kepada ahli waris korban.
“Kementerian Sosial juga menyiapkan lumbung Sosial di Kota Jayapura dan juga akan dibuat di Sentani dan Mimika karena aksesnya agak sulit Jadi kami harus menyiapkan,” terang Risma.
Bahkan menurut Risma, kemarin Kementerian Sosial mengirim bantuan dari gudang yang ada di bekasi karena banyak jumlah korban.
Sehingga penyintas dampak dari banjir bencana longsor, maka dua kali kami melakukan pengiriman dari Bekasi.
“Saya akan melihat kekuatan dari gudang Kemensos untuk bisa mensuplai karena kami hanya punya di Kotav Jayapura dan lokasinya akan disiapkan oleh Wali kota,” ungkap mantan Wali Kota Surabaya itu.
Risma juga menjelaskan, dampak global ini luar biasa, curah hujan setiap tahun semakin berat sehingga kita harus mewaspadai di lereng dan bawa bukit.
Yang kita lihat, hampir semua longsor di Indonesia seperti Jawa Barat, Tapanuli Utara kondisinya persis seperti di kota Jayapura,” imbuhnya.
“Jadi, bukan saja pemerintah kota Jayapura tapi pemerintah yang lainnya juga untuk mewaspadai jika ada hunian di bawah lereng bukit,” Imbau Risma.
Untuk menghindari korban saat curah hujan turun ujar Risma, warga harus berada di suatu tempat yang sudah dipilih dan dinyatakan aman.
Karena, hunian seperti itu akan membantu mengurangi dampak dari korban, diperkirakan semakin lama curah hujan semakin berat bahkan diprediksi curah hujan sampai bulan Maret 2022 ini.
“Kita tidak boleh lengah, tapi harus diwaspadai apabila terjadi hujan maka masyarakat diimbau untuk berada di lokasi yang sudah dipilih aman,” tutup Risma.(**)