JAYAPURA Infopapua.id ,- Sebanyak 475 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Papua, angkat bicara mengenai jasa pelayanan (gaji) yang tidak dibayarkan selama tujuh bulan terakhir, sejak Maret hingga oktober 2022.
Hal ini dikatakan Ketua Komite Medic dr Yunike Howay dalam konferensi pers, Senin (17/10/2022) sore di DOK II, Jayapura, Papua.
“Tujuh bulan terakhir ini, hak-hak (gaji) kami belum dibayarkan. Mulai dari kami dokter, perawat maupun bidan, itupun kami PNS dan tenaga kontrak. Sehingga, kami perlu bersuara agar publik ketahui,” katanya.
Disinggung soal, keluhan ini ke pihak Manajemen RSUD Jayapura, kata dokter Yunike, pihaknya sudah beberapa kali bertemu direktur, namun belum ada realisasinya.
“Kami perlu bicara. Agar publik ketahui, sehingga publik bisa menilai agar kedepanya ada perbaikan dalam pelayanan di RSUD Jayapura,” ungkapnya.
Kata dokter Yunike, pihaknya telah lakukan pendekatan dengan Direktur RSUD Jayapura, namun belum terealisasi.
“Sudah lakukan pendekatan dengan direktur Namun, belum ada hasilnya dan dibilang bersabar,” katanya.
Senada, Perwakilan Perawat Ruang Anak, Ricka Worumi, meminta agar manajemen RSUD Jayapura memberikan solusi atas persoalan ini.
“Kami minta solusi dari pihak manajemen, untuk masalah gaji yang belum di bayarkan hingga saat ini,” ujarnya.
Kata Ricka, pihaknya meminta waktu untuk segera merealisasikan pembayaran hak-hak mereka.
“Kami minta waktu untuk dibayarkan gaji, kami belum bayar kos-kosan, ada juga yang belum bayar cicilan motor. Bapak direktur kami minta rasa empati untuk kami, kami melayani manusia, kami pikirkan untuk manusia,” tandasnya. (redaksi)