Nostalgia Masa Sekolah, Komjen Waterpauw Sambangi Warung Tahu Tek di Pinggir Jalan Surabaya Ini

Komjen Paulus Waterpauw yang didampingi seroang sahabtnya, nampak sedang memeasan tahu tek, di warung Pak Haji Ali di Surabaya/Foto-Ist.
banner 468x60

JAYAPURA IP, – Komjen Pol, Paulus Waterapuw, adalah Jenderal asal Papua, kelahiran Fak-Fak, Provinsi Papua Barat, kendati demikian, Waterpauw lebih banyak menghabiskan masa sekolahnya di Surabaya, Provinsi Jawa Timur, mulai dari sekolah dasar hingga akhirnya masuk Akademi Polisi.

Meski kini menjabat Kepala Badan Intejelen dan Keamanan Polri, namun Waterpauw masih tak lupa dengan kenangan masa sekolahnya, salah satunya adalah Tahu Tek yang terletak di Jalan Dinoyo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, tahu tek ini ternyata punya cerita tersendiri bagi jenderal bintang tiga Polri asal Papua ini.

banner 325x300

Tahu tek milik Haji Ali yang berdiri sejak tahun 1962 yang terletak persis di Jalan Dinoyo 147 A Kota Surabaya itu sudah menjadi tempat atau lokasi kuliner kesukaan pria kelahiran Fakfak, Papua Barat 25 Oktober 1963.

Setiap kali ada kesempatan, sudah pasti suami dari Roma Megawanti Pasaribu itu menyempatkan diri untuk menyantap makanan kesukaannya sejak sekolah dasar di Kota Pahlawan, julukan Kota Surabaya. Bahkan ketika menjadi Kapolda Papua pertama kali pada sekitar 2015, tak lupa alumni Akpol 1987 itu sekedar singgah untuk makan tahu tek.

Ayahanda dari Raisa Serafina Waterpauw, Denzel Piereto Waterpauw dan Ruth Emmanuella Waterpauw itu mengaku bahwa tahu tek di Jalan Dinoyo itu telah menjadi langgannya saat masa sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, hingga tes masuk AKABRI.

“Ini tempat makan saya. Mulai dari jaman bapak masih SD, SMP, SMA, masuk AKABRI pulang makan disini. Bahkan saat pangkat Letnan, Kapten sampai sekarang makan disini, bintang tiga,” katanya sambil menunjukkan kode tiga jari. “Sama bapak ini disini,” sambungnya menunjuk rekannya yang akan menemani makan tahu tek.

Sepertinya selain melepas rindu untuk mengenang masa kecil, tahu tek yang disuguhkan itu ternyata mempunyai keunikan tersendiri ketika akan disajikan. Suara gunting dan sendok yang beradu, saat memotong tahu dan lontong menghasilkan bunyi yang khas, tek…tek….tek. Seperti melahirkan suara musik yang merdu.

“Ini bisa lihat depan (sambil duduk, bisa lihat pembuat tahu tek), lihat wajannya. Nanti bunyinya tek..tek..tek, itu khasnya. Sambil garpunya jalan, bunyi tek..tek..kedengaran. Itu masuk ke jantung paling dalam,” kata Paulus menjelaskan.

Melihat hal ini, tentunya memberikan makna yang cukup dalam bagi siapa saja yang kenal ataupun tidak, dengan jenderal bintang tiga asal Papua ini. Ini menunjukan bahwa Paulus Waterpauw adalah sosok yang sederhana, tidak pernah melupakan masa lalu dan suka makanan tradisional, selain papeda yang merupakan makanan khas Papua.

Paulus merupakan salah satu dari sejumlah pejabat di korps Bhayangkara yang menyandang bintang tiga, dua kali menjadi wakil kepala kepolisian daerah dan empat kali dipercayakan menjadi kepala kepolisian daerah. Itu artinya, jiwa pemimpin telah menjadi bagian dari dirinya.

Jika dikaitkan dengan tahu tek yang selalu disantapnya sejak masa SD, sudah pasti Paulus Waterpauw adalah sosok pemimpin yang sederhana, loyal dan mempunyai integritas yang tinggi. Siapa saja, tentunya tidak akan dilupakan, inilah figur atau calon pemimpin masa depan yang harus dan patut diteladani.

“Pemimpin sejati, tidak cari aman. Selalu ada didepan, menjadi teladan dan tidak ada ketakutan. Selalu ada saat dibutuhkan, tidak cari alasan, apalagi pembenaran dan selalu bersikap jantan,” kata Paulus dalam suatu kesempatan. (Redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *