SERUI IP , – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Papua menggelar rapat senat terbuka dalam rangka dies natalis ke-2, Jumat (16/10) di salah satu hotel di serui yang di hadiri oleh Ketua Senat STKIP PGRI Papua, Ketua DPRD Yapen, para dosen STKIP PGRI, para alumni STKIP PGRI, mahasiswa STKIP PGRI, Staf Ahli Bupati Yapen Bidang Kemasyarakatan, dan tamu undangan lainnya dengan mengambil tema “berbenah menuju kampus guru terpercaya”.
Ketua Senat STKIP PGRI Papua Drs.Orgenes Runtuboi MSi dalam sambutannya menjelaskan, sesuai dengan visi STKIP PGRI Papua yaitu menjadi sekolah tinggi terpercaya dalam pembelajaran, pengembangan, pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermutu tinggi dan dinamis, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal serta berwawasan lingkungan, maka akan di kembangkan dengan tetap fokus dengan pendidikan, penelitian serta pengabdian terhadap masyarakat untuk menjadi sekolah tinggi yang unggul dan terpercaya baik secara lokal, nasional dan internasional.
Lanjut Ketua Senat, ada tantangan saat ini yang harus di hadapi yaitu era industri global 4.0 ( four point zero ), dimana merupakan tantangan yang sudah di bebankan, namun tantangan paling hebat adalah tantangan pandemi corona yang terus mewabah.
“dengan pola hidup baru ini, bagaimana kita (Kampus Swasta) bisa terus bertahan dengan berbagai keterbatasan terutama pendanaan, namun dengan melakukan sumber daya berbasis masyarakat serta berbasis mahasiswa, maka semua tantangan bisa di lewati”.tandas Drs.Orgenes Runtuboi.
Kedepan sendiri terutama mengantisipasi kondisi pendidikan di yapen, akan terus di perhatikan peningkatan pendidikannya, dirinya ungkapkan masih banyaknya anak-anak Sekolah Kelas 4 hingga 6 SD belum dapat membaca juga masih adanya yang buta aksara.
“satu hal yang jadi kendala yaitu masalah guru, banyak orang tua yang mengeluh dengan merindukan seorang guru, peran guru tidak bisa tergantikan dengan apapun, guru itu teladan”.
Sebagai Ketua Senat STKIP PGRI Papua, berharap dengan dies natalis ke-2, dapat melakukan pengembangan baik untuk mahasiswa dapat bertumbuh dan berkembang mahasiswa yang mampu menjadi calon guru yang berkualitas, profeaional, berkompeten, punya komitmen dan punya integritas.
“seorang guru bukan hanya saja memberikan ilmu tapi harus dapat membuat suatu perubahan-perubahan untuk masyarakat kedepannya”.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Yapen Tonny Tesar dalam hal ini di hadiri oleh Staf ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan Deky Rayar ungkapkan, setelah melakukan verifikasi aktual tentang kondisi guru di yapen.
“kami melakukan verifikasi aktual tentang guru, kami distrik yapen timur, distrik raimbawi, dan distrik miyobo dan hasilnya masih banyak guru yang tidak di tempat, 80 persen sekolah di tiga distrik ini tidak berjalan dengan keterangan karena pandemi corona”.tandas Deky Rayar.
Di harapkan, dalam perayaan dies natalis ke 2 ini, menjadi renungan bersama bahwa Kabupaten Kepulauan Yapen kekurangan guru namun sebagian besar guru yang ada tidak aktif melaksanakan tugasnya.
“pandemi corona bukan halangan untuk pendidikan, perkembangan ekonomi di daerah ini karena semua sudah ada protokol kesehatan”.
Untuk itu di harapkan, semua tugas dan tanggung jawab pendidikan di Yapen pada tahun-tahun kedepan, STKIP PGRI Papua tetap solid, lebih maju dan berkembang lagi dalam penguruaannya, sehingga mampu tampil sebagai wadah pendidikan sekolah tinggi yang unggul dan berkualitas di mata bangsa dan negara serta di mata pemerintah serta masyarakat.
“sebagai pemerintah, kami berpesan kepada para tenaga pendidik di sekolah, agar tingkatkan terus semangat pengabdian, dedikasi dan loyalitas, itu semua adalah modal yang utama untuk bisa memajukan mutu pendidikan pada STKIP PGRI Papua”.
Dalam kegiatan ini juga, di lakukan penandatanganan MOU STKIP PGRI Papua dengan SD YPK Betlehem Aromarea sebagai Sekolah Binaan oleh Ketua Senat STKIP PGRI Papua Drs. Orgenes Runtuboi MSi dan Kepala Sekolah SD YPK Betlehem Aromarea Daniel Karubaba, S.Pd.(eman)