JAYAPURA IP,- Banyaknya jumlah pedagang yang reaktif di pasar Youtefa, Distrik Jayapura, membuat pemerintah Kota Jayapura berencana untuk menutup salah satu pasar tersebut, namun penutupan tersebut rencannya akan dilakukan selama 1 minggu, yang akan dimulai sejak 27 Juni hingga Jumat 3 Juli mendatang.
Ketua Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kota Jayapura, H Rustan Saru, kepada wartawan Jayapura, Kamis (25/6) mengatakan dari hasil rapid test bagi para pedagang di pasar Youtefa selama tiga hari terhadap 1984 pedagang sebanyak 394 dinyatakan reaktif Covid-19.
“Dari data yang kami peroleh dari Pokja Penanganan bahwa selama 3 hari ini jumlah yang telah di rapid test pedagang sebanyak 1948 pedagang, jumlah yang reaktif adalah sebanyak 394 pedagang, dalam artian jumlah reaktif rapid dari total pedagang yang di rapid test revistas sebanyak kurang lebih 20,2% dari populasi yang di rapid test,” ujarnya
Dijelaskan jika dibandingkan antara pasar Youtefa dengan Pasar Hamadi, dimana di Pasar Hamadi hanya tertinggi di Pasar ini tertinggi sebanyak 15,2%. Sementara di Pasar Youtefa 20,2%, maka jumlah di pasar Youtefa lebih tinggi diandingkan pasar Hamadi.
“Sesuai dengan data hasil rapid test ini. Maka pihaknya meminta kepada pedagang di Pasar Youtefa, kemungkinan akan pertimbangkan pada awal bulan depan untuk melakukan penutupan Pasar Youtefa sekitar 1 minggu, Ini akan dilakukan di awal bulan Juli mendatang,” ungkapnya
Pemerintah Kota juga meminta kepada para pedagang untuk memahami kondisi tersebut, untukmengetahui hal tersbut, serta dapat memaklumi bahwa apa yang dilakukan oleh Pemerintah adalah dalam rangka bersatu melawan, mencegah memutus mata rantai penyebaran Covid di Pasar Youtefa Abepura.
“Ini sangat emergency, sangat penting, sangat mendesak dan perlu dilakukan langkah-langkah penutupan ini. Karena tingginya penyebaran virus di Pasar Youtefa. Sesuai dengan data yang diterima dari lapangan, saat ini sudah ada 138 yang sudah di lakukan swab, dan hal ini terus berjalan,” terangnya
Rustan meminta para pedagang agar dapat aktif dan dan tidak menghilangkan jejak, sehingga mudah dilakukan karantina terhadap yang reaktif ini, untuk itu pihaknya berarap bagi para pedagang yang reaktif agar tetap stinggal di rumah, sambil menunggu hasil swab dari Balitbangkes dan Labkesda Provinsi Papua.
“Kami harap agar hal ini dapat dipahami, dengan demikian diharapkan hasil PCR positif Covid-19. Jumlahnya bisa sedikit, Ini doa kita bersama,” terangnya. (redaksi)