Wali kota Jayapura Dr. Benhur Tomi Mano MM.,meminta kepada Dinas Sosial kota Jayapura untuk melakukan verifikasi data secara aktual karena penerima bantuan sosial covid-19 masih memakai data lama.
Hal ini ditegaskan wali kota saat melaunching pendistribusian dan penyaluran program kartu sembako perluasan Tahun 2020 di Lapangan Apel Makodim 1701/Jayapura Distrik Jayapura Utara, Papua, Selasa, (2/6).
“Data penerima pembagian sembako itu saya merasa masih memakai data yang lama lantaran masih ada warga saya yang berteriak karena ada yang sudah meninggal tetap masih mendapatakan kartu ini dan juga ada anak-anak kecil, sehingga harapan saya pak Sekda harus segera melakukan verifikasi data yang akurat, “ujar Walikota
Dirinya menjelaskan, bantuan langsung tunai (BLT) sudah ada sejak tahun 2011. Sehingga data ini yang kemungkinan dipakai untuk penyaluran BLT.
Sedangkan untuk bantuan sosial tunai (BST) kata BTM sapaan akrabnya, sudah ada petugas yang turun ke lapangan melakukan pendataan di Distrik, Kelurahan dan RT/RW.
“Datanya sudah ada pada Dinsos kota Jayapura, sehingga dikeluarkan kartu merah putih bagi warga yang terdaftar, jadi yang tidak ada kartu tidak dapat mendapat BST, hanya mendapat sembako,” jelas BTM.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Jayapura Irawadi mengatakan, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di kota Jayapura berjumlah 10.359.
Ditambahkan, untuk tahun 2020 kuota KPM berjumlah 6.741 kemudian pada April diperluas atau di tambahkan kuotanya sebanyak 4.448 akan tetapi realisasinya hanya 3.812 KPM yang sudah masuk data bayarnya di Bank BNI Wilayah Jayapura.
“Jadi hari ini kita akan bagikan kartu merah putih kepada warga yang mendapat penambahan sebanyak 3.812,” kata Irawadi.(Abot)