Curhat Bupati Puncak di Peringatan Hut RI ke-76 Dari Covid-19 Hingga Kontak Senjata

Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M.Si,saat menjadi Inspektur Upcara (Irup) saat upacara bendera dalam rangka hut RI ke-76 di Halaman Kantor Bupati Puncak, selasa,17 Agustus/Diskominfo Puncak.
banner 468x60

ILAGA INFOPAPUA.ID , – Meski ditengah pendemi covid-19 dan keamanan di Kabupaten Puncak yang belum benar-benar kondusif,tidak menyurutkan semangat pemerintah Kabupaten untuk melaksanakan upacara peringatan Hut Republik Indonesia ke-76 di Kabupaten Puncak, kendati hanya dilaksanakan secara sederhana, tidak berlangsung seperti tahun-tahun sebelumnya, di Halaman Kantor Bupati Puncak, peserta juga dibatasi sesuai dengan protokol kesehatan, bertindak sebagai Inspektur Upacara (irup) yakni Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M.Si, Selasa,17 Agustus.

Di tahun-tahun sebelumnya persiapan biasanya cukup matang,mulai dari pasukan pengibar bendera merah putih yang berasal dari para pelajar dan dilaksanakan di Lapangan Trikora Ilaga,diikuti semua elemen masyarakat,namun untuk kesempatan tahun ini,semua diambil alih oleh personil TNI/Polri,begitu Para peserta upacara juga dibatasi,karena covid sudah ada di Kabupaten Puncak.

banner 325x300

Usai pelaksanaan upacara,Bupati sempat juga meminta waktu untuk menyampaikan beberapa pesan kepada masyarakat dan ASN,berikut beberapa pesan dari Bupati Puncak.

“Merdeka,merdeka,Pertama-tama saya menyampaikan Dirgahayu Republic Indonesia ke76,puji Tuhan kami ada dalam keadaan aman,terimah kasih bangsaku,terimah kasih para pahlawan,sehingga sudah memperjuangakan kemerdekaan ini,sehingga kami bisa berbuat sesuatu untuk daerah ini,kalian orang hebat,bagi kami yang ada saat ini,yang sedang mengisi kemerdekaan saat ini,saya sampaikan selamat mengisi kemerdekaan,sesuai dengan tugas dan tanggungjawab kita masing-masing,merdeka,”ujarnya.

Lanjut Bupati,kondisi saat ini,dimana semua Negara menghadapi kondisi yang cukup menegangkan,ketika covid masuk 2019 sampai dengan tahun 2021,banyak upaya sudah dilakukan oleh pemerintah mulai dengan membentuk tim gugus penanganan covid mulai dari Pusat,Provinsi hingga Kabupaten,hingga Distrik,sebab pengaruh covid cukup besar mempengaruhi kehidupan manusia,bahkan lonjakan pasien covid dari hari ke hari cukup tinggi.

“Di rumah sakit saja sudah tidak mampu menampung pasien covid,dan yang lebih parahnya lagi, kami di Kabupaten Puncak sudah ada 84 orang sudah terpapar covid-19,4 sudah meninggal hanya karena covid,jadi covid itu nyata dan ada,”ujarnya.

Tingkatnya covid di Kabupaten Puncak, Bupati mengajak masyarakat Puncak, untuk melakukan vaksin,sebab dengan adanya vaksin maka imun masyarakat menjadi kuat menghadapi virus covid,buktinya dirinya sudah pernah kena covid dan sudah vaksin tahap pertama, usai di vaksin ia tetap aman aman saja, sejumlah upaya sudah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mecegah lonjakan covid di Kabupaten Puncak, diantaranya membatasi akses penumpang masuk ke Puncak,serta untuk membantu ekonomi masyarakat, dimana pemerintah pusat dan daerah,telah membantu biaya dalam bentuk bantuan langsung Tunai,sembako,dan lainnya, semua itu agar masyarakat tidak gentar hadapi covid,sesuai dengan tema Dirgahayu hut ke-76 tahun ini,Indonesia tangguh dan Indonesia tumbuh.

“90 persen penduduk Indonesia,sudah ikut vaksin,hanya 10 persen yang tidak percaya,sebarkan hoax,orang itu iblis,orang yang benar harus ikuti pesan pemerintah,jika sayang keluarga,sahabat,maka harus vaksin,sebab sampai saat ini,belum ada obat untuk covid,bahkan belum ada yang mampu prediksi kapan covid ini berakhir,jangan takut datang ke puskemas,”ajaknya.

Ditambahkan oleh Bupati, jika masyarakat ada yang merasa gejala batuk,flu,dan kepala sakit,hilang penciuaman dan indera pengecap,maka wajib datang ke Puskemas untuk melaksanakan pemeriksaan ke petugas medis,sehingga bisa ditangani oleh medis dengan cepat,sehingga jangan menyebarkan ke keluarga atau sahabat yang lain,apalagi Kabupaten Puncak ini cuaca dingin.

“Jangan takut memeriksakan diri ke Puskesmas,jika pemeriksaan reaktif,maka kami akan antar ke Timika untuk isolasi di hotel di timika,ini kami lakukan untuk memutus rantai penyebaran covid di ilaga,”tambahnya.

Bahkan Kata Bupati, untuk mencegah penyebaran covid di Puncak, maka pihaknya akan membatasi kegiatan yang menciptakan kerumunan, seperti penjualan Togel,jika masih ada yang jual maka satpol PP akan tangkap dan tahan,begitu juga dengan perjudian di rumah-rumah, begitu juga waktu operasi pasar dan kios-kios hanya sampai jam 5 sore. “yang lebih utama lagi, jika ada acara duka, saya mulai saat ini larang, jangan kalian kumpul,

sebab saat kumpul-kumpul itulah,covid menyebar leat udara,cukup kubur saja,”tegasnya.

Terkait dengan kondisi keamanan di Puncak, Bupati juga dalam kesempatan tersebut,menyeruhkan agar kontak senjata dihentikan di wilayah Kabupaten Puncak, baik antara TPM-OPM dan TNI/Polri,termasuk perang saudara di Distrik Beoga,untuk sementara kumpul-kumpul perang,untuk stop,sebab jika kumpul-kumpul, itu sebagai media,yang cepat menyebarkan covid.

“Saya minta dengan tegas, perang saudara di Distrik Beoga untuk stop,jika masih lanjut, saya akan turun dengan aparat untuk hentikan sendiri,sebab saat kumpul-kumpul perang,itu juga media untuk sebarkan covid,kalian akan mati semua, jadi stop dengan perang,”pungkasnya.

Usai upacara kenaikan bendera, Bupati dan forkompinda Kabupaten merngikuti upcara kenegaraan hut RI ke-76 di istana Negara secara virtual,sore harinya, Bupati kembali lagi sebagai irup,dalam upcara penurunan bendera.(Diskominfo Puncak)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *