RAGAM  

Deputi II BNPP Paulus Waterpauw Tinjau Lokasi Pembangunan Pasar Galing di Kalimantan Barat

banner 468x60

SAMBAS – Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Negara Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Paulus Waterpauw, secara bertahap meninjau lokasi pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw. Hal ini dilakukan untuk memastikan Kementerian Lembaga dan Pemerintah Daerah bersinergi merealisasikan program kegiatan sesuai amanat Presiden Joko Widodo dalam Inpres 1/2021.

Dalam kunjungannya ke tanah borneo, Paulus meyempatkan mengunjungi lokasi pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat yang akan dilaksanakan Kementerian Perdagangan di Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat.

Paulus didampingi Asisten Deputi Potensi Kawasan Perbatasan Darat (PKPD), Asnil, dan Penjabat dari Asisten Deputi Penataan Ruang Kawasan Perbatasan (PRKP), bertemu dengan Camat Galing, Usman, dan pejabat daerah lainnya pada lokasi pembangunan pasar rakyat.

Pada kesempatan ini Paulus menyarankan Dinas Perdagangan memikirkan pemanfaatan pasar yang akan di bangun di Kecamatan Galing, dengan tidak memungut biaya pada para pedagang yang berdagang di pasar lama saat pasar di pindah ke tempat yang baru.

“Harapan kita kalau lokasi ini sudah clear kita setuju, tetapi bagaimana pemanfaatan pasca pasar ini di bangun? itu pekerjaan rumah bagi teman-teman di Pemda khususnya Dinas Perdagangan. Apakah mereka masih harus mengeluarkan uang lagi kalau mereka pindah ke lokasi ini? kalau di pungut biaya, kami yakin mereka tidak akan mau pindah,” ujar Paulus, Rabu (16/3/2022).

Sementara itu Asnil menambahkan bahwa Pemda perlu melakukan sosialisasi kepada para pedagang terkait pembangunan atau revitalisasi pasar ke lokasi yang baru, agar para pedagang bersedia pindah ke pasar yang telah di bangun oleh Kementerian Perdagangan sesuai Inpres 1/2021.

Camat Galing, Usman, menjelaskan pasar yang akan direvitalisasi merupakan pasar yang tidak memiliki tempat berdagang yang layak. Pasar ini disebut masyarakat sebagai pasar ngampar, karena para pedagang menjajakan barang dagangannya di bahu jalan.

Menanggapi saran dari pejabat BNPP, Usman mengatakan pihaknya akan menjelaskan kepada masyarakat bahwa pasar yang akan di bangun sesuai Inpres 1/2021 merupakan tempat terbaik untuk berdagang.

“Kita akan dorong supaya masyarakat memahami inilah pasar paling layak untuk kita berdagang, bersih, indah, dan rapih,” kata Usman.

Pembangunan atau revitalisasi pasar merupakan salah satu program kegiatan yang akan dilaksanakan di Aruk sesuai Inpres 1/2021. Berdasarkan lampiran Inpres 1/2021, akan ada 21 program kegiatan yang dilaksanakan K/L di kawasan perbatasan Aruk.

Selain di kawasan perbatasan Aruk, K/L yang telah diinstruksikan Presiden akan melaksanakan 20 program kegiatan di kawasan perbatasan Motaain dan 19 program kegiatan di kawasan perbatasan Skouw. (**)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *