Cegah Penyebaran Kaki Gajah, Dinkes Puncak Berikan Obat Secara Masal

Pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis di Kabupaten Puncak tahun 2020, untuk siswa SD,SLTP dan SMAN se Ilaga, yang dipusatkan di SLTPN Kago, Ilaga, Kabupaten Puncak Papua, Rabu,21 Oktober, kemarin.
banner 468x60

ILAGA IP, – Pemerintah Daerah Puncak melalui dinas kesekahatan kembali melakukan memberikan obat pencegahan penyakit filariasis atau kaki gajah secara massal kepada masyakat Kabupaten Puncak Papua, Pemberian obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis massal ini,merupakan tahun yang kelima,secara simbolis dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Puncak Papua Drs, Abraham bisay,mewakili Bupati Puncak Papua, dengan ikut meminum obat filariasis,di SLTP Negeri Kago, Ilaga, Rabu,21 Oktober, kemarin.

Nampak petugas medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Papua, sejak kemarin, untuk membagikan obat pencegahan penyakit gajah, secara massal,kepada pelajar sekolah dasar (SD), dan SMP, serta SMA, serta masyarakat di Distrik Ilaga dan Gome.

banner 325x300

Sekda kabupaten Puncak Drs, Abraham Bisay dalam kesempatan tersebut mengajak seluruh masyarakat Puncak, para orang tua, ibu-ibu, untuk bekerja sama dengan petugas Dinas kesehatan Kabupaten Puncak,dalam program pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis ini, karena dengan kerja sama lapisan masyarakat dengan Dinas kesehatan, maka program pencegahan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis, bisa sukses,sehingga kabupaten Puncak Papua, bisa bebas dari penyakit kaki gajah.

“Mari kita dukung program pemerintah ini, pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis, semua demi kesehatan masyarakat, sendiri, sehingga saya harapkan warga masyarakat, aktif,ajak anak yang sudah usia 2 tahun ke atas, orang tua,keluarga yang belum minum obat kaki gajah untuk datang ke puskemas,minta diberikan obat ini, sehingga kita bebas dari penyakit kaki gajah,”ajak sekda.

Apalagi menurut sekda, pengalaman di Kabupaten Puncak Papua, rentang kurung waktu tahun 2016-2019 ditemuai ada beberapa kasus kaki gajah di sejumlah Distrik, diantaranya 1 kasus di Distrik Wangbe, 1 kasus di Distrik Pogoma, dan 12 kasus di Distrik Doufo, sehingga boleh dibilang di Kabupaten Puncak Papua, masih ada penyakit kaki gajah, sehingga perlu dilakukan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis.

Sementara itu Kepala Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Papua Aprilia H Begal, mengatakan penyakit kaki gajah ini,merupakan penyakit menular, penyakit Kaki gajah atau filariasis yang disebabakan oleh cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening yang ditularkan melalui segala jenis nyamuk, menyerang semua umur baik anak-anak dan dewasa, perempuan dan pria,kaki gajah masih menjadi masalah kecehatan masyarakat di Indonesia, termasuk dipapua, dan dapat menimbulkan kecacatan seumur hidup, sehingga kita perlu melakukan tindakah pencegahan,sehingga warga kita terhindar dari penyakit kaki gajah.


“Dari pengalaman sudah ditemukan di tiga Distrik di kabupaten Puncak, dan pelaksanaan pencegahan ini, untuk tahun 2020 ini, merupakan tahun kelima.Penyakit ini sangat berbahaya,pencanangan sudah hampir 4 tahun dan tahun 2020, merupakan tahun kelima,”ungkapnya.


Sementara itu dr. Erich Suhendra, salah satu dokter umum di Pukskemas Ilaga, menjelaskan cara penularan dari penyakit ini, bisa melalui parasit, dari gigitan 23 jenis nyamuk,ketika seseorang sudah terkena penyakit ini, bisa menyebabkan cacat,bahkan susah disembuhan, harus melalui operasi, biasanya untuk perempuan gejalanya dimana payudarahnya besar,sementara untuk pria kakinya besar.

“Untuk itu lebih baik kita mencegah, ketimbang kita mengobati,untuk itu kami harapkan masyarakat untuk mendukung program ini, datang dan minum obat ini, sehingga kita terhindar dari penyakit ini,”tambahnya. (Diskominfo Puncak)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *