Program KB Bukan Untuk Batasi Populasi OAP

Caption,- Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB) Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan anak Kabupaten Puncak Papua Ny. Elpina Kogoya Wandik,S,Km, saat menghadiri kegiatan temu Kelompok Kerja Kampung KB di Kampung Kago, Distrik ilaga dan Distrik gome Sabtu,25 Juli./ Foto- Diskominfo Puncak.
banner 468x60

banner 325x300

ILAGA IP,- Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB) Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan anak Kabupaten Puncak Papua Ny. Elpina Kogoya Wandik,S,Km,mengatakan program keluarga Berencana (KB) bukan untuk membatasi populasi orang Papua atau membatasi ibu melahirkan anak, khususnya di Kabupaten Puncak.

Program KB hanya untuk menjaga atau mengatur jarak kelahiran,memberikan kesempatan kesehatan kepada seorang ibu dan anak.Demikian hal tersebut, disampaikan olehnya, disela-sela kegiatan temu kelompok kerja Kampung KB di Kampung Kago, Distrik ilaga dan Distrik gome Sabtu,25 Juli.

“Kami tahu bahwa Papua ini masih luas, dan butuh pupulasi orang Papua yang banyak, hanya saja kami perlu sampaikan bahwa Program KB Bukan untuk batasi ibu melahirkan, silahkan saja mau dapat anak banyak, namun kita perlu mengatur jarak kelahiran, demi memberikan kesempatan kepada seorang ibu,terutama kesehatannnya,”ungkapnya.

Kata istri Bupati Puncak ini, Keterbatasan pengetahuan masyarakat Kabupaten Puncak,terhadap program Keluarga Berencana (KB) menjadi salah satu kendala yang dihadapi instansinya terkait dalam menerapkan program KB bagi masyarakat,kadang masyarakat berpikir bahwa program KB,sering dikaitkan dengan membatasi populasi orang asli Papua.

“Sama sekali tidak, silahkan memiliki jumlah anak lebih dari dua atau tiga, bahkan lebih.Yang ditekankan dalam program KB adalah perencanaan agar anak sehat,ibu sehat dan terhindar dari resiko kematian,”tambahnya.

Lanjut Elpina wandik,sosialisasi yang dilakukan ini juga mendorong agar masyarakat memiliki perencanaan dalam penambahan anggota keluarga secara sehat, agar suami dan istri, bisa merencanakan anak yang sehat, baik dari sisi kesehatannya, maupun pendidikannya, sehinggga kelak anak yang dilahirkan memiliki masa depan yang baik,karena perencanaan keluarga yang baik.

“silahkan punya anak berapapun, yang penting harus diperhatikan adalah rencana kehamilan yang sehat, artinya ada beberapa aspek kesehatan ibu dan anak yang perlu diperhatikan,”tukasnya.

Ny,Elpina Kogoya yang juga merupakan perawat ini,mengatakan,idealnya seorang bayi, mendapatkan ASI pada 6 bulan pertama, setelah 6 bulan dilanjutkan dengan minum ASI dan diserta dengan makanan pendamping hingga minimal 2 tahun.

“Maka Jarak kelahiran yang ideal minimal adalah dua tahun, setelah itu, silahkan kalau mau tambah anak lagi, yang kami tekankan, program KB bukan untu membetasi jumlah anak,”pungkasnya.

Elpina Wandik juga mengatakan, kendala yang dihadapi oleh pihaknya juga, adalah soal pengobatan alami untuk membatasi kelahiran, namun pemakaian obat-obatan alami justru membuat para ibu itu kandungan jadi mandul, sehingga dengan program KB, pihaknya mencoba untuk mendorong para ibu di Puncak agar bisa lebih sehat.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga membagikan masker kepada ibu dan anak, maupun kaum pria yang hadir juga dalam sosialisasi tersebut.(Diskominfo Puncak)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *