Kapolda Geram Ada Wanita Jadi Korban Rodapaksa Saat Aksi Demo di Nabire

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. [Foto Dok Redaksi]
banner 468x60

JAYAPURA iNFOPAPUA.ID,- Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri membenarkan terjadinya pemerkosaan terhadap 2 wanita saat melintasi di lokasi unjuk rasa di Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Pemerkosaan terjadi di Jalan Poros Wadio Nabire saat aksi massa Front Rakyat Peduli Hak Asasi Manusia Papua (FRPHAMP) menggelar unjuk rasa yang berujung ricuh.

banner 325x300

“Kalau tidak mempercayai itu salah, dan memang benar bahwa kejadian sesungguhnya ada. Kita melihat konteks ini, saya minta maaf mau dia perempuan asing, perempuan jawa ada aturan hukum di tanah ini, dan di Indonesia yang harus dipatuhi oleh masyarakat,” kata Fakhiri.

Terkait kasus ini, Fakhiri mengaku telah mendapat laporan dari Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk. Di mana Ribka Haluk akan turun tangan langsung menyelesaikan persoalan ini.

“Sederhana saja, beliau sampaikan bahwa dirinya (Ribka Haluk) yang akan selesaikan masalah ini. Jadi berarti apa yang dilakukan adalah perbuatan bejat moral yang melakukan kekerasan terhadap wanita. Tidak malu kah laki-laki kalau yang menyelesaikan adalah seorang perempuan Papua,” singgungnya.

Tindakan asusila itu dilakukan pendemo terhadap 2 wanita yang melintas ketika massa dipukul mundur aparat kepolisian.Fakhiri geram dengan kejadian itu dan telah memerintahkan Kapolres Nabire, untuk menindak tegas para pelaku.

Ia menjelaskan bahwa aksi demo tersebut sengaja dilakukan dan disetting KNPB.Ia juga meminta setiap orang harusnya melindungi para Wanita, termasuk anak-anak.

“Siapapun dia, kalau dia perempuan dan anak harus dilindungi, harkat dan martabatnya harus dijaga,” tegas Fakhiri kepada wartawan usai acara syukuran renovasi rumah dinas Kapolda Papua di Dok V Atas, Kota Jayapura, Senin (8/4/2024) malam.

Ia juga menepis pernyataan-pernyataan yang mengatakan, jika tindakan pemerkosaan tersebut tak ada dan hanya berita bohong.

“Jadi, itu betul (terjadi) lakukan pemerkosaan, jadi bukan cerita bohong. Saya sudah minta kepada kapolres untuk cari dan tangkap, di manapun mereka, cari dan tangkap,” ungkapnya lagi.

Ia menyebutkankan seharusnya tak boleh mengatasnamakan demo dan lakukan hal yang tak terpuji tersebut.

“Demo-demo ini tujuannya apa, kan sudah ditangani oleh sahabat saya TNI. (Mereka) cari alasan saja dengan konteks lain, (jadi) berhenti dengan cara-cara seperti itu. Siapapun yang hidup di sini, harus kita lindungi,” jelasnya lagi.

Sebelumnya, sekelompok orang di Nabire, melakukan aksi demo.Mereka memprotes tindakan oknum TNI, yang menyiksa warga Papua di Kabupaten Puncak.Dalam aksi, massa memblokir jalan dengan membakar ban, tiang listrik, kayu dan batu.

Massa selanjutnya dipukul mundur aparat keamanan dari Polres Nabire. Saat dipukul mundur inilah, massa melakukan pemerkosaan terhadap dua wanita yang sedang melintas di daerah tersebut dengan sepeda motor. Korban dihentikan, disekap dan diperkosa. (Redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *