MANOKWARI iNFOPAPUA.ID, – Ketika Daerah Otonomi Baru Provinsi Papua Barat Daya (DOB PBD) resmi disahkan di Gedung Senayan Jakarta, Kamis (17/11/2022) lalu, semua bertepuk dada bahwa merekalah yang punya andil hadirnya provinsi dari di wilayah kepala burung Pulau Papua itu.
Tak dipungkiri bahwa sejumlah tim pemekaran yang terdiri yang dibentuk dari masyarakat Sorong Raya memperjuangan sejak 20 tahun lalu dan juga Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan,M,Si membentuk tim percepatan pemekaran Provinsi Papua Barat Daya yang terdiri dari para kepala daerah di wilayah Sorong Raya.
Drs Dominggus Mandacan,M.Si menunjuk Wali Kota Sorong periode 2017-2022 Drs Ec Lamberthus Jitmau,M.M sebagai ketua tim percepatan pemekaran Provinsi Papua Barat Daya, langsung dituangkan dalam SK Gubernur Papua Barat.
Namun hingga berakhir masa jabatannya pada bulan Agustus 2022 lalu, Drs Ec Lamberthus Jitmau,M.M belum berhasil memperjuangkan terwujudnya Daerah Otonomi Baru Provinsi Papua Barat Daya.
Bahkan sempat mengancam untuk mengembalikan SK tim percepatan pemekaran Papua Barat Daya kepada Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan,M.Si pada tanggal 1 April 2022 lalu, karena menurutnya keputusan pemekaran wilayah di tanah papua tergantung pemerintah pusat.
Ancaman mengembalikan SK Ketua tim percepatan pemekaran DOB Papua Barat Daya itu karena Lamberth Jitmau tidak mau jadi batu sandungan dan pastinya menghindar dari aksi demostrasi baik masyarakat dan mahasiswa mempertanyakan perjuangan yang sudah terwujud ini.
Meski mengancam mengembalikan SK tim percepatan pemekaran Papua Barat Daya namun Wali Kota Sorong dua periode itu masih memperjuangkan hadirnya DOB itu bersamaan 3 DOB di Provinsi Papua yaitu Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Tengah berhasil disahkan RUU menjadi undang-undang.
Pemerintah pusat baik eksekutif maupun senayan terkesan tidak menggubris aspirasi yang disampaikan tim pemekaran yang terakomodir semua dalam tim percepatan peemekaran Papua Barat Daya dipimpin Drs Ec Lamberth Jitmau,M.M.
Kontribusi Kaka Besar PW Hadirnya PBD
Perjuangan daerah otonomi baru di wilayah kepala burung Pulau Papua masih terus bergulir di Jakarta, sampai Mentri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian melantik Drs Paulus Waterpauw,M.Si sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat menggantikan Drs Dominggus Mandacan,M,Si dan Mohammad Lakotani,S.H.,M.Si yang masa jabatannya berakhir pada bulan Mei 2022.
Pada saat menjabat sebagai orang nomor 1 di Papua Barat ini maka Jenderal polisi bintang tiga yang sering disapa Kaka Besar PW itu mendukung keinginan mantan Gubernur Drs Dominggus Mandacan,M,Si menghadirkan Provinsi baru tersebut.
Dengan segudang pengalaman, kedekatan emosional dan jaringan yang luas hingga ke pusat, Kaka Besar Paulus Waterpauw membangun komunikasi ke pemerintah pusat maupun fraksi-fraksi di senayan dalam rangka mendorong terwujudnya Daerah Otonomi Baru Provinsi Papua Barat Daya.
Anggota DPR Papua Barat Syamsudin Seknun,S.Sos.,S.H.,M.H mengapresiasi “Kunci” keberhasilan Paulus Waterpauw yang baru menjadi Pj Gubernur beberapa bulan namun mempercepat proses pemekaran DOB tersebut.
Sase mengatakan, dengan jabatannya sebagai Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mendorong kerja cepat, terstruktur, masif dan terencana menggenjot program pembangunan di wilayah Sorong Raya yang saat ini menjadi wilayah Provinsi Papua Barat Daya.
Melalui dinas PUPR dapat menyelesaikan persoalan banjir di Kota Sorong yang 10 tahun menjadi langganan banjir, pada saat musim hujan atau ketika hujan tiba pasti masyarakat Kota Sorong mengeluh soal banjir.
Mantan Kapolda Papua ini juga mempersiapkan persyaratan yang berkaitan dengan pembentukan daerah otonimi baru serta penempatan ibukota berdasarkan kajian akademik, letak geografis serta pembangunan.
Putra asli papua dari wilayah selatan Provinsi Papua Barat itu punya keinginan yang tinggi untuk membangun tanah papua termasuk daerah otonomi baru bukan sekedar teori tetapi diwujudkan melalui kerja nyata.
“Daerah Otonomi Baru seperti Provinsi Papua Barat Daya membutuhkan orang seperti kaka besar PW ini, visi misi membangun tanahnya sendiri sangat menjadi nyata ketika turun tangan langsung untuk memimpin,” ujar Sase.
Harapan Untuk DOB Papua Barat Tengah
Dengan memiliki segudang pengalaman, Kaka Besar Paulus Waterpauw diharapkan mendorong aspirasi masyarakat adat Bomberay Raya terkait calon daerah otonomi baru menjadi DOB Papua Barat Tengah terwujud.
Karena aspirasi hadirnya calon DOB Papua Barat Tengah sudah menjadi impian masyarakat dari Kabupaten Kaimana, Fakfak, Teluk Bintuni dan Teluk Wondama menjadi tuan di negerinya sendiri.
Artinya bahwa pembangunan dalam semua sektor dapat berjalan baik sehingga konsep daerah Papua Barat dimekarkan menjadi tiga wilayah yaitu Sorong Raya, Manokwari Raya dan Selatan itu terwujud ditangan dingin Paulus Waterpauw.
“Kami sangat yakin bahwa konsep pembangunan terbentuknya dan terwujudnya DOB Papua Barat Tengah itu ada di tangan dinginnya Kaka Besar PW, sudah terbukti Provinsi Papua Barat Daya, ini buka kebetulan tapi faktanya seperti begitu.” Jelas legislator Papua Barat dari dapil Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Fakfak dan Kaimana itu.