JAYAPURA Infopapua.id – Polda Papua akan menerapkan pola penangan berbeda guna menghadapi permasalahan di tanah Papua, jika sebelumnya mengunakan operasi Nemangkawi untuk menangani kelompok criminal bersenjata (KKB), tahun ini akan digantikan dengan dua operasi yakni Operasi Damai Cartenz dan Rastra Samara Kasih Cartenz (Rasaka).
Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius Fakhiri mengatakan, dua operasi besar ini merupakan bagian akumulasi semua operasi yang pernah dilakukan Polda Papua yang kemudian dikembangkan mantan Kapolri Tito Karnavian dan dilanjutkan dengan Kapolri saat ini Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
“Tentu sebagai Kapolda dengan berbagai pengalaman operasi di Papua kita mengambil inti sari yang terbaik bagaimana menginplementasikan kegiatan pemolisian itu yang lahir dan tumbuh dari budaya orang di tanah Papua,” kata Kapolda, disela-sela acara Diskursus Pemolisian Polda Papua di Jayapura, Selasa (15/2).
Sebab kata dia, masyarakat berkeinginan pihak kepolisian dapat secara cepat melakukan kerja nyata serta bagaimana menyelesaikan persoalan yang terjadi di lingkungan sekitar.
“Kami kepolisian hanya melakukan presing supaya betul-betul ini kita sinergitas dengan kemauan masyarakat mulai dari kaum pemuda, adat dan tokoh agama dan semua pihak yang berkepentingan,” katanya.
Kapolda Fakhiri menjelaskan, semua progran yang dianggarkan Polri bertujuan mengajak serta peran aktif dari semua steakholder.
Dengan begitu dirinya berharap, dengan adanya peran serta dari masyarakat dapat berperan aktif memmbantu kepolisian dalam melakukan pendekatan operasi damai cartenz dan rastra samara kasih cartenz.
Saat ini sambung Kapolda, bukan eranya polisi yang didepan melainkan sebagai pemain pengganti dan berada di garis belakang, hanya pimpinan daerah atau para tokoh yang bekerja.
“Namun kita tetap dorong dengan semua kemampuan dengan apa yang ada dalam operasi baik damai cartenz dan rastra kasih cartenz, dimana berfokus pada penegakan hukum dan bukan tempur tetapi dalam sisi penegakan hukum kami juga berikan edukasi dalam pembelajaran,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam program nemangkawi pihaknya akan membentuk kampung binmas noken akan diwujud nyatakan dalam dua operasi yang baru. Dimana jika dilihat ada keterlibatan dari semua steakholder termasuk peran wartawan yang menyampaikan dengan bahasa yang bisa sampai ke semua kaum termasuk kaum milenial bisa memahami.
“Kami akan berusaha mengurangi kekerasan. Kita bersama Pemda akan mendorong bagaimana memewujudnyatakan kesejahteraan ditengah-tengah masyarakat yang tumbuh daripada para pimpinan di Daerah,” katanya. (al)
Dirinya berharap, dua operasi yang baru biarlah Pemda yang berperan dalam mengajak semua masyarakat menuju kesejahteraan.(**)