JAYAPURA Infopapua.id ,- Tak ingin kejadian di Kota Sorong, Papua Barat, dan Pulau Haruku, Maluku, meluas, Ikatan Keluarga Maluku di Tanah Papua, langsung mengambil langkah dengan mengumpulkan para tokoh dari kelompok warga yang bertikai, untuk mengantisipasi terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan.
Ikemal di Tanah berharab, masyarakat di tanah Papua maupun di Maluku agar tidak terprovokasi, dan k menyerahkan semua masalah ini ke Kepolisian untuk menyelesaikan secara hukum positif.
“Saya menghimbau kepada seluruh Ikatan maupun ketua Kampung yang ada di tanah Papua, manapun masyarakat Maluku diseluruh nusantara, mari bersama-sama mengambil peran untuk menjaga situasi anak-anak muda kita supaya situsi ini tetap aman dan kondusif,” ungkapnya.
Sohilait menegaskan, apabila ada hal-hal yang kita dengar mohon tidak diposting di media sosial entah itu berupa berita maupun foto, karena sangat mengganggu situasi keamanan dan ketertiban khususnya keluarga-keluarga yang sedang mengalami duka cita.
“Mari kita berdoa kepada pihak Keamanan yang sedang bekerja dengan luar biasa, untuk mengambil langkah-langkah kongkrit untuk menyelesaikan masalah ini, baik di Sorong, maupun di Ambon pulau Haruku,” kata Sohilait.
Pesan Untuk Sorong
Menyikapi kejadian di Sorong, Ketua Ikatan Matasiri Pelauw di Tanah Papua, Balansong Latuconsina menyampaikan permohonana maaf kepada Keluarga besar Kei di kota Sorong raya, dan Masyarakat Adat Sorong raya, kerena dengan kejadian semua masyarakat adat disorong merasa terganggu.
“Apa yang terjadi ini adalah musibah untuk kita lebih dekat dan berkipra di Sorong raya, kepada basudara Maluku yang ada di tanah Papua, mari kita selalu bergandeng tangan dengan moto kita yaitu “Potong dikuku rasa didaging, Ale rasa beta rasa,” kata Latuconsina
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Pemuda dan Pelajar Mahasiswa Kei Provinsi Papua, Soleman Ku,ur, meyampaikan turut berduka cita kepada keluarga korban yang meninggal akibat kejadian yang di Kota Sorong beberapa waktu lalu.
“Biarlah masalah yang terjadi, kita serahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian, baik itu Polda Papua barat maupun Polresta Sorong, segera menangkap dalang dari kejadian tersebut,” ujarnya.
Pesan Untuk Maluku
Sementara menyikapi kejadian di pulau Haruku, Maluku Tenggah, Ketua Masyarakat Pelauw di Tanah Papua Balansong Latuconsina, meyampaikan turut berduka cita kepada warga di Kariu atas konflik yang terjadi, hingga mengakibatkan pembakaran bangunan rumah di Desa Kariu.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Pelauw, yang ada di tanah Papua maupun di Maluku. Mari kita menjaga kebersamaan kita dengan Desa Kariu, karena dari dulu kita dan Desa Kariu seperti Pinang dibelah dua,” ujar Latuconsina.
“Kami menghimbau kepada masyarakat Kariu yang lagi mengungsi kami mohon maaf, dan kami berharap situasi ini cepat puli dan secepatnya masyatakat Kariu bisa kembali ke kampung untuk membangun Kampung Kariu,” tambah dia.
Ditempat yang sama, Penasehat Persekutuan Masyarakat Kariu (Pemaka) Jayapura, Pdt Lieke Pattikawa, mengatakan kejadian pembakaran rumah warga masyarakat Kariu, ia menghimbau Kepada seluruh masyarakat Kariu dan Pela Gandong Boi, Aboru, dan Hualoy yang ada di tanah Papua, agar tidak terprovokatif dan dapat menciptakan suasana kondusif di tanah Papua.
“Kepada semua masyarakat Kariu dan Pela gandong yang ada ditanah Papua, dan diseluruh nusantara. Supaya kita menerima permohonan maaf dari saudara kita Pelauw dan Basudara dan memberikan pengampunan serta membuka hati untuk berdamai dan menciptakan suasana persaudaraan yang lebih baik kedepan,” kata Pattikawa.(**)