JAYAPURA Infopapua.id ,- Kepala Badan Intelejen dan Keamanan Polri, Komjen Pol. Paulus Waterpauw mendorong Polda Papua untuk mengejar dan menangkap Kelompok Kriminal Bersenjata Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipki Taplo yang melakukan penyerangan ibukota Distrik Kiwirok pada Senin 13 September lalu.
Dimana akibat aksi dari KKB tersebut menyebabkan, terbakarnya fasilitas umum Pemerintah, mulai dari Sekolah hingga rumah sakit, bahkan seorang tenaga kesehatan Gabriela Meilan meninggal dunia, sementara seorang rekannya Kristina Sampe dalam kondisi kritis, keduanya sempat hilang pasca aksi KKB tersebut.
“Selaku Kabaintelkam tetapi juga sebagai senior Papua mengutuk perbuatan para pelaku tersebut karena sangat keji dan tidak berperikemanusiaan, Kapolda dan jajaran harus bisa memburu para pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegas Kabaintelkam
Penegajan hukum kata Kabaintelkam penting dilakukan agar kedepannya para pelaku tidak lagi melakukan hal serupa di Papua, apalagi saat ini pemerintah sedang melakukan pembangunan guna membuka keterisolasian di Papua agar masyarakat bisa hidup lebih baik.
“Penegakan hukum penting, agar kelompok ini tdk terus menerus melakukan perbuatan kekacauan kekerasaan sejenis ini lagi pada masa yang akan datang, karena pemerintah sedang sibuk membangun membuka terus tabir kehidupan masyarakat papua kedepan,” ujar Kabaintelkam
Diberitakan sebelumnya, Suster Gabriela Meilan (22 tahun) dan Suster Kristina Sampe Tonapa yang dikabarkan hilang saat aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ditemukan pada kedalaman sebuah jurang di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Aparat TNI Polri berhasil menemukan keduanya. Sayang, Gabriela ditemukan tak bernyawa. Sementara rekannya, Suster Kristina Sampe Tonapa yang dalam keadaan luka disekujur tubuhnya dan selamat dari kejaran KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipki Taplo.
Suster Kristina ditemukan selamat dengan luka tusuk dan memar di sekujur tubuhnya, mulai dari bagian kepala hingga kaki.
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri S.I.K di Jayapura, Rabu (15/9/2021) mengatakan, Polda Papua saat ini telah mengirim Tim ke Distrik Kiwirok Pegunungan Bintang untuk melakukan penanganan terkait dengan terjadinya tindakan kriminalitas yang di lakukan oleh KKB.
“Kepada Tim juga saya minta agar melakukan tindakan secara Soft dan tepat sasaran. Dimana hal ini untuk tidak menimbulkan hal-hal lain lagi yang dapat merugikan semua orang. Nantinya kepada yang telah melakukan aksi kekerasan di Pegunungan Bintang ini, akan kita tindak sesuai dengan hukum yang berlaku dalam Negara ini,” ujar Kapolda
Sementara itu, Tim yang sudah dikirim ini ada 2 Tim yang sudah mendahului berangkat ke Pegunungan Bintang, dan nanti akan disusul oleh 2 Peleton Brimob dari Polda Papua untuk melakukan pengejaran terhadap Kelompok ini.
“Selain itu, kepada personil yang kami tugaskan ke sana untuk tidak terpancing, karena bila terpancing dari tindakan KKB ini dapat menimbulkan korban jiwa dari personel sendiri, sehingga nantinya malah akan menambah kekuatan mereka dengan merebut senpi dari personel,” kata Kapolda
Kapolda sangat menyayangkan, dimana para Kelompok ini menyasar kepada tenaga Kesehatan dan juga para Guru. “Dimana tenaga kesehatan dan juga para Guru ini ditugaskan untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat Papua dan memberikan jaminan bagi generasi anak-anak Papua,” terangnya (Redaksi)