Surat Terbuka Mahasiswa Yahukimo Bagi Gubernur Papua

banner 468x60

Kepada Yang Terhormat,
Bpk Lukas Enembe S.IP, MH

Shalom!

banner 325x300

Melalui surat ini, saya sebagai salah satu pemimpin mahasiswa Yahukimo yang juga sebagai penerus masa depan generasi bangsa Papua, ingin menyampaikan kepada Bapak Gubernur Lukas Enembe (LR) tentang kekecewaan dan kegelisahan yang dihadapi oleh masyarakat 29 kabupaten/kota 155 suku di tanah Papua, terutama masyarkat daerah pemilihan (Dapil) V yakni Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang dan Yalimo.

Saya mendengar dan mengikuti serta membaca di media sosial (medsos) atau diberbagai pesan sosial WhatsApp (WA) tentang kekecewaan jabatan birokrasi, rectrutmen seleksi beasiswa luar negeri dan dalam negeri (BPSDM) serta yang terakhir pengisian Wakil Gubernur (Wagub) Papua.

Sejak Bapak memimpin jabatan gubernur dari tahun 2014-2018 lanjutan 2018-2023 hampir 10 tahun, jabatan ini sungguh luar biasa dan suatu anugerah terindah, saya sebagai anak buah Injil perwakilan generasi penerus tiga kabupaten, bangga atas prestasi politik yang Bapak raih, namun sayangnya selama Bapak pimpin jabatan Gubernur, Bapak Gubernur masih terapkan sistem nepotisme di lingkungan Pemerintahan Provinsi Papua.

Saya teringat demo rakyat Papua bela Lukas Enembe pada tanggal 14 February 2019, terkait “Kasus Dugaan Korupsi oleh KPK” Bapak LE seusai tiba dari Jakarta di depan alam Kantor Gubernur pernah katakan bahwa : “Orang Papua pegang jabatan gubernur, bupati, jabatan, birokrasi lainnya gaji milik keluarga dan milik semua orang”.

Selama Bapak LE pimpin 10 Tahun sebagai orang nomor 1 di Papua.
Adakah, ada tersimpan belas kasihan hati Bapak terhadap anak buah Injil untuk memposisikan sebagai kepala bidang kepala dinas di Provinsi Papua ?
untuk pemerataan melalui gaji guna mengurangi angka kemiskinan dan kelaparan. Sudakah menjenguk pembabangunan di Dapil V ?
Atau mungkinkah Injil sebagai alat jembatan politik untuk merebut suatu Kekuasaan ?

Sementara masyarakat satu suku, satu bahasa mendapat jaminan kebutuahn hidup, tempat istimewa dihati Bapak Lukas Enembe. Dengan diberikan ruang, jabatan yang baik, sedangkan Papua memiliki tujuh wilayah adat 155 suku Papua yang memiliki 29 kabupaten, tetapi perlakuan Bapak Lukas Enembe yang tidak adil dan penuh nuansa diskriminasi sosial.

Ketika Bapak mempromosikan kata slogan “PAPUA BANGKIT, MANDIRI SEJAHTERA” kepada Orang Asli Papua kata slogan ini hanya berlaku diarena satu suku, sebab kenyataannya semua jabatan birokrasi, legislatif sampai ASN diduduki oleh satu suku lani, satu bahasa bahkan uang PON XX 2020 dan uang Otsus digoreng habis oleh satu suku.

“Ada kesan bahwa orang Tua Injil dari Suku Lani, Suku Meepago, Tabi, dan Saireri yang berada di Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Pegununungan Bintang dan Yalimo Kami Hargai Sebagai Orang Tua Injil dan memberikan jabatan kepala dinas, kepala distrik bahkkan serahkan sertifikat tanah secara gratis. Ditambahkan lagi Dapil V adalah “penyumbang suara terbesar di Papua untuk LUKMEN JILID 1 dan JILID II di Provinsi Papua.

Dalam surat ini saya mengurutkan beberapa persoalan yang diderita orang Papua selama ini sebagai berikut:

  1. Praktek dikotomi sebagai sumber utama masalah.
  2. Primordialisme kental di Provinsi Papua diambang kehancuran kesatuan Papua diperkirakan akan hancur.
  3. KETIDAKADILAN sebagai sumber utama masalah.

4.Diskriminasi dan Marginalisasi yang disebabkan dari NEPOTISME dan KETIDAKADILAN.

  1. Kegagalan pembangunan dalam bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi wilayah.
  2. Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Yalimo, karena dianggap STIGMA LAMA” YALI BULAT ” sehingga tidak dibangun dan ini disebabkan oleh SUKUISME dan KETIDAKADILAN.

Melalui surat ini, saya sampaikan, bahwa selagi masih menerapakan sistem DINASTI KESUKUAN dan KETIDAKADILAN belum diselesaikan, Maka Orang Papua dari waktu ke waktu terus terpecah belah.

Runtuhlah kesatuan satu wilayah adat bahkan ada jecemburuan sosial akan tumbuh subur di Provinsi Papua berlanjut ke Pemimpin/Generasi yang akan mendatang.

Oleh karena itu, melalui surat terbuka ini, saya generasi penerus sampaikan kepada pemerintah Provinsi Papua Bapak Lukas Enembe S.IP, MH sebagai berikut:

  1. Bapak sebagai orang nomor 01 di Papua, yang juga sebagai orang Tua Injil segera hapuskan penerapan sistem jabatan dinasti di Provinsi Papua.
  2. Sebelum menuju proses pengajuan bakal calon Gubernur Tahun 2024 nasib sendiri masyarkat Papua lebih khusus Dapil V belum Sejahtera 100 persen, maka sisa waktu 2 tahun perlu evaluasi total dan dibenahi ulang kembali.

Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati kita.

Yahukimo, Selasa 10 Agustus 2021.

Yanis Soll

Ketua Mahasiswa Kabupaten Yahukimo di Jayapura

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *