JAYAPURA IP ,- Kepala Badan Intelejen dan Keamanan Polri, Komjen Paulus Waterpauw, menghadiri Ibadah penguatan, di rumah duka, almarhum Bhayangkari Dua (Bharada) , Yohanes Samuel Biet, Anggota Korps Brimob Polri, yang juga supir Kabaintelkam, Senin (19/4/2021).
Dengan didampingi sejumlah perwira dari Baintelkam Polri, Komjen Paulus Waterpauw, mengunjungi rumah almarhum di kawasan Polimak, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
Sang Jenderal tak kuat menahan air matanya, saa melihat kondisi almarhum yang tengah terbujur kaku didalam peti, Ia teringat pengabdian almarhum semasa hidup yang dikenal baik.
Dalam kesempatan tersebut, Waterpauw, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian almarhum, kendatipun baru satu bulan, namun almarhum telah banyak membantu ia sejak bertugas sebagai Kabaintelkam Polri.
“Selama ikut saya satu bulan ini, dia selalu melayani saya, dia sudah mengabdi untuk itu, saya menilai dia baik, saya belum sempat bercerita banyak dengan dia,” ujar Waterpauw.
Jenderal bintang tiga ini mengaku, baru mendapatkan kabar kepergian korban setelah tiba di Makassar, padahal ia mau mengajak almarhum mengikutinya ke sejumlah daerah, namun almarhum memilih tetap tinggal di Jakarta.
” Saya sampai di Makassar baru mendapatkan informasi, kalau dia (almarhum) di panggil Tuhan, Kami turut berduka, sedalamnya, meskipun baru satu bulan, tapi saya menilai dia baik,” kata Waterpauw.
Mantan Kapolda Papua ini meminta kepada keluarga agar tetap kuat, atas kepergian almarhum , serta dapat mengikhlaskan kepergian almarhum. sementara untuk kasus kematian almarhum telah ditangani Polda Metro Jaya.
“Keluarga agar tetap kuat, dan dapat menghasilkan kepergian almarhum, dan untuk kasus kematian almarhum sementara di tangani Polda Metro, untuk mengungkap itu semua,” ujar Kabaintelkam.
Dalam kesempatan tersebut, Komjen Paulus Waterpauw juga memberikan bingkisan kepada keluarga almarhum yang diterima langsung oleh ibu almarhum.
Sementara itu, Ibu almarhum, Anike Soumilena mengaku almarhum sejak awal ingin menjadi ajudan Komjen Paulus Waterpauw, bahkan saat akan mengikuti seleksi, ia meminta untuk didoakan ibunya.
“Anes waktu bilang ke saya, dia mau seleksi ajudan, saya ingin jadi ajudan bapak Paulus Waterpauw, dan saya mendoakan dia, puji Tuhan dia lulus, dan itu atas kehendak Tuhan, ” ujar sang ibu sambil meneteskan air mata.
Keluarga almarhum merasa terhibur dengan kedatangan Komjen Paulus Waterpauw ke rumah duka, sebab Waterpauw adalah seorang Jenderal bintang tiga namun bisa datang ke rumah mereka yang seadanya jauh dari kata mewah.
“Saya bangga Jenderal bisa tiba di rumah, yang macam ini, jenderal bintang tiga tidak pernah datang untuk seorang Baharada, Tuhan Yesus memberkati Jenderal, hari ini ada sukacita atas kehadiran Jenderal, ujar keluarga almarhum. (Redaksi)