HUKRIM  

Usai Tembak Guru Hingga Tewas, KKB Kini Bakar Sekolah di Boega Puncak

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal/Foto-Ist.
banner 468x60

JAYAPURA IP ,- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kian beringas dalam melakukan aksinya, usai menembak seorang guru sekolah dasar hingga tewas, KKB kini membakar Gedung SD Jambul, SMP Negeri 1 dan SMA 1 Beoga serta rumah guru, pada Kamis 8 April 2021 sekitar pukul 18.15. WIT, di Distrik Beoga Kabupaten Puncak.

Polda Papua menyebutkan,  kejadian diketahui setelah, sejumlah masyarakat ke Polsek Beoga melaporkan tentang adanya pembakaran Gedung SD Jambul, SMP N 1 dan SMA 1 Beoga serta rumah guru yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata.

banner 325x300

Mendapat informasi tersebut, personil gabungan Polsek dan Polres mendatangi TKP dan melihat bangunan Gedung SD Jambul, SMP N 1 dan SMA 1 Beoga serta rumah guru telah hangus terbakar.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH mengatakan diperkirakan para pelaku dari kelompok Sabinus Waker yang sebelumnya juga melakukan penembakan terhadap seorang guru hingga meninggal dunia.

“Saat ini personil gabungan masih melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata yang melakukan pembakaran. Sementara untuk situasi di Distrik Beoga saat ini masih bisa dikendalikan oleh personil dilapangan. Kami akan mengambil langkah-langkah penegakkan hukum terhadap para pelaku,” ujar Kabid Humas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Jumat, mengatakan langkah pertama yang diambil adalah melaporkan hal ini kepada Wakil Gubernur dan Sekda Papua,  di mana setelah mendapat respon lalu mengambil beberapa langkah antisipasi.

“Langkah selanjutnya adalah berkoordinasi dengan jajaran Polda Papua untuk memberikan jaminan keamanan kepada guru-guru yang hingga kini masih berada di Beoga,” katanya.

Menurut Christian, lalu pihaknya menginstruksikan untuk mengevakuasi guru-guru yang notabenenya bukan warga setempat ke Timika, Kabupaten Mimika dan meminta agar berkumpul di satu titik yang dianggap merupakan tempat yang aman.

“Ini bukan kejadian pertama tenaga pendidik tewas, dan kami pikir guru tidak pernah ada masalah dengan TNI, Polri maupun Kelompok Kriminal Bersenjata manapun sehingga kami sangat mengutuk keras peristiwa ini,” ujarnya.

Dia menjelaskan dengan adanya penembakan ini membuat guru-guru yang bertugas di wilayah tersebut menjadi tidak nyaman, bahkan bisa saja tenaga pendidik di daerah pedalaman lainnya menjadi takut akan keamanannya.

“Sehingga kami berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap, mengejar dan menangkap pelaku pembunuhan atau penembakan tersebut agar tidak meresahkan warga dan tenaga pendidik di daerah setempat,” katanya lagi. (Redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *