JAYAPURA IP, – Inilah motivasi yang disampaikan oleh Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Mabes Polri Komjen Pol Paulus Waterapauw kepada kaum milenial di Bumi Cenderawasih ketika menggelar tatap muka secara virtual bersama Panglim TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ketia bertatap muka dengan para tokoh agama di Papua dan Papua Barat.
Komjen Pol Paulus Waterpauw mewakili Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit dalam kegiatan yang digelar dari Manokwari, Papua Barat bersama Gubernur Dominggu Mandacan pada Sabtu (03/04) siang yang berinteraksi dengan tokoh agama di Sorong dan Kota Jayapura.
“Saya memberikan motivasi kepada adik-adik saya yang mengaku diri sebagai orang asli Papua tunjukkan bahwa kita juga bisa,” katanya dalam pesan virtual yang berlangsung beberapa jam itu.
Ia mengaku senang dan bangga bisa menjadi kepala kepolisian daerah sebanyak empat kali oleh pemerintah lewat institusi yang membesarkan namanya, sehingga hal itu patut menjadi contoh bagi generasi muda Papua yang kini sedang mengejar cita-citanya, dengan harapan dirinya bisa menjadi salah satu inspirasi untuk berkarya dan berkarir.
“Saya senang karena empat kali saya dipercayakan menjadi Kapolda (Papua dua kali, Sumatera Utara dan Papua Barat) dan sekarang sudah pada puncaknya pengangkatan pangkat tertinggi itu adalah bintang tiga, dimana kalau mau menjadi Kapolri atau Panglima semuanya tergantung tangan Tuhan,” katanya.
Kepada Tamtama, Bintara dan Perwira di tubuh Porli dan TNI, pria kelahiran Fakfak, Papua Barat 1963 itu berpesan agar selalu mensyukuri pekerjaan yang telah didapat dengan sungguh-sungguh mengabdi, sehingga kelak nanti bisa sukses dan menjadi contoh bagi saudara ataupun orang lain, tentunya dengan bersikap profesional, berdedikasi dan berintegritas yang tinggi.
“Dan harapan saya bagi adik-adik saya yang Tamtama, Bintara TNI maupun Polri serta yang Perwira teruslah bekerja dengan sungguh-sungguh dan mohon dibantu serta didukung penuh oleh senior-senior di lingkungan Polri atau TNI, maupun pemerintah daerah untuk memberikan dorongan dan semangat serta motivasi yang tinggi agar selalu bekerja dalam koridor,” harapnya.
Suami dari Roma Megawati Pasaribu itu menegaskan bahwa pemerintah telah membuka peluang sebesar-besarnya kepada putra-putri Papua untuk berkarya dan berkarir dimana saja, hanya yang terjadi kesempatan yang diberikan itu tidak dipergunakan sebaik mungkin, sehingga terkesan sebaliknya.
Seharusnya, kata alumni Akpol 1987 itu, kesempatan ataupun peluang yang diberikan itu bisa dimanfaatkan dengan maksimal karena para orang tua ataupun pendahulu telah memilih dan berjuang agar nantinya anak cucu mereka bisa lebih baik dari mereka dan memiliki kehidupan yang mapan dan sejahterah.
“Katanya Bapak Presiden, Panglima TNI Kapolri harus bekerja dan bekerja harusnya bekerja dua kali lipat dari pimpinan itulah tantangannya. Oleh sebab, itu harapan saya kepada adik-adik putra daerah
kita ini, selalu beralasan bahwa tidak diperhatikan oleh Pemerintah tetapi sebenarnya pemerintah telah memberikan banyak sekali peluang namun kita sendiri yang tidak memanfaatkan waktu dengan tidak bekerja keras,” ujarnya.
“
Kita bisa seperti ini karena perjuangan para pendahulu kita. Jadi, jangan ada yang ingkar janji mengatakan bahwa ini atau itu dan sebagainya karena ada orang-orang tua, ada tete nenek moyang kita, ada keturunan kita yang membuka ruang-ruang kehidupan bangsa ini. Demikian juga di tanah Papua ini, peradaban itu sudah dibuka, syukuri semuanya,” sambungnya.
Ayahanda dari Raisa Serafina Waterpauw, Denzel Piereto Waterpauw dan Ruth Emmanuella Waterpauw itu menerangkan bahwa dewasa ini persaingan global dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tidak bisa dibendung lagi tetapi bisa disikapi dengan mempelajari dan menggunakan dengan baik dan bijak, bahkan ada yang bisa mendapatkan income dari kemajuan teknologi tersebut.
“Jadi, tidak boleh banyak menuntut tetapi kita harus memanfaatkan apa yang bisa kita laksanakan. Tadi saya, sudah menyinggung bahwa tanah ini adalah surga kecil yang jatuh ke bumi dan semuanya, sehingga bagaimana kita yang harus bisa memanfaatkan peluang ini
. Sekarang banyak teknologi yang begitu tinggi serta globalisasi transportasi dan sarana prasarana yang begitu luar biasa, kita harus mensyukuri karena itu semua menjadi bagian dalam upaya-upaya kita serta harapan kita bawa ke depan,” katanya.
“Kita tidak meninggalkan air mata tetapi kita harus tinggalkan mata air seperti yang disampaikan oleh Bapak Gubernur Dominggus Mandacan.
Kami harapkan kepada pemerintah provinsi kepada para tokoh agam dan masyarakat, marilah kita bekerja dengan tugas dan fungsi kita. Kita sama-sama dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab demi kemajuan negara kesatuan Republik Indonesia dan juga lebih khusus Provinsi Papua dan Papua Barat,” lanjutnya.
Paulus memuji soal keingintahuan para milenial Papua, bahkan miliki semangat yang luar biasa untuk berusaha, tetapi perlu pendampingan agar bisa mengontrol dengan tujuan akhir bisa meraih cita-cita dan tidak terpengaruh dengan pemikiran-pemikiran yang sempit, yang pada akhirnya bisa menjerumuskan pada hal-hal yang negatif.
“Anak-anak Papua kita sekarang sangat luar biasa, tetapi mereka juga terpengaruh sangat luar biasa. Mereka ini ada yang dikirim ke berbagai negara-negara untuk mengikuti pendidikan, tetapi mereka harus bisa menahan diri, dan ini adalah tugas serta tanggungjawab kita bapak ibu sekalian,” singgungnya.
“
Mereka harus kita awasi terus, serta harus memberikan moral yang baik, karena ketika kita lengah maka mereka akan terpengaruh dengan doktrin-doktrin yang membuat mereka menjadi pemberontak yang melawan negara ini.
Kami memberi titipan moral bagi orang tua terhadap anak-anak kita agar belajarlah yang baik serta fokus untuk membangung kesejahteraan diri sendiri, keluarga bahkan lebih khusus bisa membangun Tanah Papua,” pintanya.
Diakhir memberikan motivasi dalam bentuk sambutan, jenderal bintang tiga Polri itu menyampaikan selamat Paskah kepada umat Nasrani. “
Sekali lagi selamat mengikuti ibadah Jumat Agung serta memasuki ibadah Paskah 2021, Tuhan Memberkati kita semua.”. (Redaksi)