JAYAPURA IP ,- Harga cabai mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir,di Jayapura, hal ini sebabkan karena berkurangnya pasokan cabai sehingga harga cabai di pasaran mencapai Rp.150.000 per kilogram.
Meningkatnya harga cabai tersebut dipicu banyaknya petani yang gagal panen, lantaran tanaman cabainya terserang penyakit cacar. untuk menenuhi pasokan dan mengendalikan harga cabai Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua mengelar gerakan diversifikasi pangan lokal dengan menjual cabai dengan harga petani Rp. 125.000 perkilogram .
Hal ini dilakukan untuk menekan harga cabai rawit yang mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir ini menyebabkan berkurangnya pasokan cabai, disejumlah pasar tradisonal Jayapura, yang mengalami kenaikan dari harga sebelumnya 100 ribu rupiah naik menjadi 150 ribu rupiah per kilogram.
Lonjakan ini dipicu banyaknya petani diwilayah Kabupaten Keerom dan Merauke yang menjadi sentral pasokan cabai gagal panen, lantaran tanaman cabainya terserang penyakit cacar, penyakit ini mengakibatkan muncul bercak berwarna hitam pada buah cabai sehingga cepat membusuk.
Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua mengelar gerakan diversifikasi pangan lokal dengan menjual bahan pokok sesuai harga petani ,guna menjaga stabilitas harga khusus untuk sepuluh komuditas pangan yang mengalami inflasi yakni cabai, minyak goreng ,beras dan gula pasir.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Papua, Luna Daimboa, mengatakan untuk membantu menjaga inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan pokok, pihaknya membantu petani memasarkan hasil pertanian.
“Menjelang hari raya idul fitri dan pandemi covid yang naik di jayapura adalah cabai 150 ribu perkilo karena di tpid menjual harga petani 125 ribu perkilo,cabai ini naik karena terjadi penyakit cacar buah disemua tempat, “ ujarnya.
Menurutnya, a saat hujan turun maka kelembaban tanah akan naik, iklim ini cocok untuk pertumbuhan fungi yang menyebabkan penyakit cacar pada tanaman cabai. “Jika tanaman cabai sudah terserang penyakit cacar. maka produksi tanaman akan mengalami penurunan secara drastic,” terangnya. (Redaksi)