Bupati Wandik Beberkan Resep Membangun di Daerah Konflik

Bupati Kabupaten Puncak,Papua, Willem Wandik,menjadi peserta dalam acara Indonesia Visionary leader (IVL) season VII yang digelar MNC portak Indonesia,di kantor MNC Media Jakarta, selasa,9 Maret./Foto-Diskominfo Puncak.
banner 468x60

JAKARTA IP, – Semenjak dipimpin Bupati Willem Wandik Kabupaten Puncak kini, telah mengalami perubahan jika dibandingkan 12 tahun lalu, ketika ,baru dimekarkan dari Kabupaten Induk Puncak Jaya tahun 2008 lalu, meski dengan tantangan besar,salah satunya karena daerah tersebut berada yang kenal dengan daerah konflik di Provinsi Papua.

Hal ini disampaikan Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M.Si, didepan Dewan juri,ketika hadir sebagai peserta acara Indonesia Visionary leader (IVL) season VII yang digelar MNC Portal Indonesia, mengambil tema Peran Visi ditengah pandemi, di Gedung I News TV pusat Jakarta,Selasa,9 Maret.

banner 325x300

Dalam acara penghargaan yang direncanakan antara Juli atau agustus 2021 mendatang ini,berbeda dengan penghargaan-penghargaan sebelumnya, karena sebelum seorang Kepala Daerah atau tokoh diberikan penghargaan, dirinya harus mampu menyampaikan visi dan misi kepemimpinanya di depan Dewan juri.

Dewan IVL season VII kali ini, boleh dibilang dewan juri yang benar-benar kompeten dibidangnnya masing-masing, antara lain Direktur Jenderal Otonomi daerah (Otda)Kemendagri Akmal Malik, Ketua Pembina Indonesia Instutute For Coporate Directorship Andi Ilham Said,Dewan juri lainnya Yakni Pakar Komunikasi Politik UIN syarif Hidayatullah Jakarta Prof.Gun Gun Haryanto dan Guru besar Fakultas Ekonomi Binis Universitas Indonesia Budi Frensidy,para tokoh yang sering keluar di bebagai tv nasional.

Dewan juri yang hadir,memberikan pertanyaan terkait dengan gagasan dan pengalaman dalam membangun di daerah yang sulit,yang juga tantangan soal keamanan,termasuk juga dalam kesempatan tersebut, dewan juri meminta Willem Wandik, menyampaikan gagasan soal ide terkait dengan revisi UU Otsus yang sementara sedang jadi polemik antara orang Papua dan Jakarta.

IVL merupakan program rutin yang diselenggarakan oleh MNC media untuk mengukur dan menguji kekuatan visi para pemimpin daerah,sekaligus menggali upaya daerah dalam merumuskan,mengkomunikasikan dan mengimplementasikan,sekaligus membudayakakan visi tersebut di wilayah kepemimpinanya.

Di depan Dewan juri,Bupati Puncak Willem Wandik, menjelaskan pengalamnya dalam memimpin Kabupaten Puncak,yang sudah masuk dua periode ke dua saat ini,tantangan terbesar adalah karena berada di daerah konflik,disatu sisi tantangan  kondisi geogarfis,berada di kabupaten tertinggi di wilayah Pegunungan tengah Papua,dan satu-satunya transportasi ke Kabupaten Puncak, hanya bermodal transportasi pesawat,itupun pesawat berbadan kecil grand caravan atau twin oter,yang kapasitas angkot sangat terbatas,sudah tentu berpengaruh terhadap harga barang yang begitu mahal,namun jangan kuatir,karena kondisi saat ini,dimana harga barang sudah berbedah jauh dengan 10 tahun lalu.

 “Daerah lain tidak bisa jadi ukuran untuk mengukur Kabupaten Puncak, sebab kami mulai dari tidak ada menjadi ada,Kami memimpin di daerah yang segala sesuatu yang sangat terbatas,namun kami tidak putus asa,tahap demi tahap kami mulai membangun, kami tahu bahwa negara selalu ada,sehingga kami memulai dengan membangun infratruktur,bandara diperlebar,jalan dan jembatan,namun bidang lain seperti pendidikan,kesehatan,ekonomi juga kami tidak abaikan,”jelasnya.

Selain itu, menurut Bupati,salah satu yang berbeda di Kabupaten Puncak, adalah persoalan stablitas keamanan yang sulit untuk diprediksi,baik antara pihak bersenjata maupun konflik antara antara masyarakat sendiri, hal ini membutuhkan perhatian tersendiri, meski begitu, dirinya mampu menjawab tantangan ini, hanya karena dirinya mengerti budaya, serta tahu cara berkomunikasi yang baik, sehingga sejauh ini, pembangunan masih tetap berjalan dengan baik.

“Semua itu dapat kami atasi hanya karena komunikasi yang baik antara pemerintah dengan tokoh agama,TNI-POLRI,kepala suku, dan pihak bersenjata, untuk menjaga agar daerah Puncak tetap aman, pembangunan bisa berjalan dengan lancar,”tukasnya.

Sementara itu, terkait dengan program pemerintah daerah ditengah masa pendemi virus corona, Bupati Wandik mengaku langkah pemerintah daerah sejak awal pendemi virus corona mulai menyerang Indonesia awal 2020 lalu, dirinya sudah mengambil kebijakan menutup semua pintu masuk ke Ilaga, sehingga sampai saat ini,Kabupaten Puncak masih zona hijau, sementara untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, dimana pemerintah juga membantu dengan berbagai program pemerintah pusat, maupun daerah,seperti dana kampung, termasuk bantuan beras,serta menggunakan dana otsus untuk membeli hasil kebun dari masyarakat,sehingga sejauh ini, masyarakat puncak, maasih bertahan di saat pendemi virus corona.

“Kami menjaga baik daerah kami semua pintu masuk kami ketat,harus ada rapit antigen negatif baru bisa masuk ke Puncak,sebab kami terbatas dari sisi tenaga media maupun fasilitas kesehatan,selain itu kami juga sudah laksanakan vaksin untuk medis, ASN,TNI,Polri,rencana juli untuk masyarakat,”jelasnya.

Selain Bupati Puncak, ada juga beberapa Gubernur dan Bupati, serta tokoh terbaik nasional dibidangnya masing-masing,yang juga mengikuti penyampaian visi dan misi di depan dewan juri,yang juga masuk dalam nominator peraih penghargaan tahun ini.(Diskominfo Puncak)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *