JAYAPURA IP, –Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano memberikan ultimatum para preman maupun provokator yang selama ini beraksi di pasar Youtefa, Distrik Abepura, agar menghentikan aktivitasnya dalam menghambat pemindahan para pedagang ke Pasar baru di Kotaraja.
Hal ini ditegaskan Walikota, saat memberikan arahan dalam apel penutupan pasar Youetfa selama dua hari sejak Rabu (16/12) hingga Kamis (17/12). Penutupan ini adalah solusi terhadap permasalahan serta menjawab kebutuhan pedagang yang setiap kali hujan selalu terendam banjir.
“Kami sudah mendalami secara baik, kenapa pedagang di pasar ini tidak mau pindak secepatnya, Bapak Kapolres telah mendalami, ada provokator, preman-preman yang kehilangan pendapatanya ditempat ini, saya minta dengan kerendahan ini, para preman agar stop dengan kegiatan saudara, saya anak asli dari tempat ini, pemilik negeri ini, pemilik tanah ini, saya mengatakan kamu stop,” tegas Walikota.
Ia menegaskan, Pemerintah Kota telah menyediakan tempat berdagang yang baru serta baik para pedagang yang setiap musim hujan selalu menjadi korban banjir. Itu adalah kebijakan Pemerintah untuk mensejahterakn masyarakat, dan masyarakat harus mematuhi aturan pemerintah untuk kebaikan masyarakat
“Siapapun yang menghalangi akan berhadapan dengan saya, ujung badik pun saya bersedia, mati di atas tanah negeri saya ini, ingat sekali lagi diujung badik pun saya siap mati untuk masyarakat saya di kota jayapura, jangan halangi saya untuk memberikan yang terbaik untuk rakyat saya,” tandas Mano.
Walikota dua periode ini mengaku tidak takut dengan siapapun yang mencoba untuk menentang Pemerintah Kota dalam upaya memberikn pelayanan terbaik bagi masyarakatnya. Sebab selama ini Pemeintah telah banyak mendapatkan kritikan pedas terkair kondisi pasar Youtefa yang sering terendam banjir.
“Pasar ikan, saya akan robohkan, saya tidak takut pada siapapun, saya berikan yang baik, setiap kali banjir kalian mencemoh, memaki pemerintah kota jayapura, makanya kami sediakan pasar layak dan bersih,” ungkapnya.
Ia ujuga meminta kepada para petugas saat melakukan penutupan agar dapat bertindak secar humanis dengan bersikap baik kepada para pedagang.
“Lakukanlah dengan pendekatan yang Humanis, agar masyarakat bisa menerima ini dengan baik, saya camat Abe lima tahun, saya tau kondisi pasar ini dengan baik,” tukasnya
Relokasi pedagang pasar Youtefa adalah solusi dari Pemerintah Kota Jayapura dalam upaya merespons berbagai keluhan dari masyarakat, pasalnya setiap kali musim hujan pasar ini selalu terendam banjir dan hal ini bahkan sampai mendapat sorotan dari Pemerintah pusat.
“Pemerintah mencari solusi, dan solusinya adalah mencari tempat yang layak yang bebas banjir, dan asri bagi par penjual maupun pembeli dan sudah tersedia di pasar Youtefa Kotaraja yang baru atas bantuan pemerintah pusat,” ujar Walikota. (redaksi)