HUKRIM  

DPR Papua Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Penembakan Warga di Puncak

Wakil Ketua III DPRP, Yulianus Rumbairusy saat memberikan konferensi pers didampingi Ketua Tim Pansus Kemanusiaan, Feryana Wakerkwa dan Anggota Pansus, Paskalis Letsoin di Jayapura, Kamis (26/11/2020)/Foto-Ist.
banner 468x60

JAYAPURA IP, – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua mengecam kasus penembakan yang menewaskan empat warga sipil yang di antaranya merupakan pelajar serta mengakibatkan seorang warga terluka.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua III DPRP, Yulianus Rumbairusy dalam konferensi persnya didampingi Ketua Tim Pansus Kemanusiaan, Feryana Wakerkwa dan Anggota Pansus, Paskalis Letsoin di Jayapura, Kamis (26/11/2020).

banner 325x300

Yulianus menegaskan, terlepas dari siapapun pelakunya dan alasan apapun, tindakan tersebut sangat tidak manusiawi dan melanggar norma hukum serta prinsip-prinsip HAM.

“Kami menyampaikan rasa prihatin atas tragedi kemanusiaan yang menimpa warga di belantara Limbaga antara Distrik Agandugume dan Gome Utara, Kabupaten Puncak. DPR Papua turut beduka cita atas meninggalnya empat warga sipil dalam tragedi itu,” katanya.

DPR Papua, lanjut dia, meminta Kepolisian RI, Komnas HAM RI Perwakilan Papua dan pihak terkait lainnya untuk melakukan investigasi secepatnya dan mengumumkan secara terbuka siapa aktor dibalik penembakan tersebut.

“Kami minta segera usut tuntas kasus ini. DPR Papua sesuai tugas dan fungsi pengawasan akan terus mengawal prosesnya hingga ada kejelasan atas insiden tersebut,” tambahnya.

Yulianus pun menyatakan, DPR Papua melalui Pansus Kemanusiaan akan mengunjungi korban yang mengalami musibah itu, sekaligus menemui Pemda dan masyarakat setempat untuk mendapat keterangan atau informasi atas kejadian itu.

“Nanti keterangan atau informasi yang terhimpun akan diberikan ke para pihak yang akan mengambil langkah-langkah konkrit, tegas dan pasti untuk penyelesaian yang adil dan bermartabat sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Sementara itu, kata dia, DPR Papua juga meminta semua pihak menahan diri dan tidak mengedepankan kekerasan apalagi menggunakan senjata.

“Jangan gunakan kekerasan dalam merespon insiden ini, karena hal tersebut hanya akan membawa korban bagi masyarakat sipil,” pungkasnya. (redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *