JAYAPURA IP , – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua pada triwulan III bila dibandingkan dengan triwulan II tahun ini meningkat sebesar 6,09 persen di tengah pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi sebesar dipicu 15 dari 17 lapangan usaha menunjukkan pertumbuhan positif.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina di Jayapura, pada Kamis (6/11/2020).
Dikatakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan ketiga tahun 2020 adalah lapangan usaha transportasi dan perdagangan. Sementara dari sisi Pengeluaran, semua komponen mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi berada pada komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 59,57 persen.
Ia menjelaskan, pertumbuhan positif tersebut terjadi karena selama triwulan III-2020 mulai dilakukan relaksasi aktivitas ekonomi dimana pembatasan jam aktivitas operasional mulai dilonggarkan.
Kebijakan ini berdampak pada lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yang mengalami pertumbuhan tertinggi selama triwulan III-2020 yaitu sebesar 15,56 persen.
“Tingginya usaha transportasi dan pergudangan di triwulan III karena mulai dilonggarkannya akses pelabuhan dan peningkatan aktivitas jasa angkutan laut dan darat. Penerbangan di beberapa bandara kabupaten dan kota juga mulai normal sehingga arus penumpang mengalami peningkatan,” papar Adriana.
Ia menuturkan, lapangan usaha lain yang mengalami pertumbuhan ekonomi cukup tinggi adalah Pertambangan dan Penggalian yang sebesar 11,90 persen dan jasa Keuangan yang tumbuh 8,44 persen.
“Peningkatan pada kategori pertambangan dan penggalian disebabkan karena adanya kenaikan produksi emas dan tembaga selama triwulan III-2020 bila dibandingkan triwulan sebelumnya,” tuturnya.
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Sugianto menambahkan, sejumlah lapangan usaha yang mampu merespon situasi yang terjadi dengan tumbuh positif selama triwulan III-2020 di tengah pandemi. Lapangan usaha tersebut adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 2,98 persen serta Informasi dan Komunikasi 2,87 persen.
Menurutnya, pemerintah dengan APBD harus segera mengeluarkan dan menyiapkan programnya yang bisa meningkatkan produktivitas kerja masyarakat. Misalnya pemberian bantuan modal usaha, pembangunan infrastruktur, pemberlakuan jam aktivitas warga yang lebih lama dan akses transportasi udara yang diperluas.
“Pertumbuhan ekonomi di Papua bisa terus meningkat. Asalkan pemerintah terus berupaya menghidupkan kegiatan ekonomi namun dengan mengutamakan juga protokol kesehatan,” kata Sugianto. (redaksi)