Kisah Steiwili Koerewoa Yang Sukses Kembangkan Usaha Sambal Ikan Asar Saat Pandemi

Steiwili Koerewoa/Foto-Ist.
banner 468x60

JAYAPURA IP ,- Seorang Penjual Ikan Asar di Kota Jayapura Terpaksa Banting Stir Menjadi Penjual Sambala Botol Ikan Asar, bisnis yang lahir akibat dampak dari Pandemi Covid-19 Ini, justru Menghasilkan Pundi-Pundi Rupiah.

Pandemi Covid-19 yang melanda Papua sejak Maret lalu memang telah memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat. Mau itu bisnis skala besar atau kecil, semuanya merasakan dampak yang sama.

banner 325x300

Tak sedikit karyawan perusahaan yang dirumahkan, bahkan beberapa pengusaha kecil terpaksa harus gulung tikar karena omset yang menurun drastis dan masih banyak lagi imbas yang dirasakan masyarakat akibat Covid-19.

Walaupun begitu, pandemi Covid-19 ternyata tak melulu berdampak negatif, tapi ada dampak positifnya juga. Dengan modal kreatifitas dan jeli melihat peluang, pandemi Covid-19 malah membuahkan berkat melimpah bagi beberapa masyarakat.

Seperti yang dialami Steiwili Koerewoa, Warga Entrop Kota Jayapura. Steiwili awalnya adalah seorang pedagang ikan asar , namun, bisnis ikan asar yang dijalankan Steiwili selama ini akhirnya tumbang karena penjualannya menurun drastis, begitu Covid-19 masuk ke Papua.

Ia kemudian memutar otaknya dan mulai banting stir menjadi penjual sambal botol ikan asar, kini, ia tak lagi membeli ikan mentah di pasar Hamadi lalu mengolahnya menjadi ikan asar,tapi, dirinya membeli ikan asar yang sudah jadi dan mengolahna menjadi sambal ikan asar.

“Ini usaha sendiri, karena ini masih baru jadi ijin-ijinya juga masih dalam proses, untuk saat ini saya jual secara online, puji Tuhan, sampai sekarang sudah banyak yang pesan, dalam sebulan  ada pesanan 200 botol, dulu awal-awal saat habis baru saya buat, kalau sekarang setiap hari,” ujarnya.

Perlahan tapi pasti, Bisnis sambal ikan asar Steiwili mulai kebanjiran order, promosi yang dilakukan melalui medsos oleh Istri Steiwili terbilang berhasil enjualan sambal ikan asar yang dimulai April lalu sampai sekarang memberikan keuntungan hingga kisaran 25 juta sampai 30 juta.

 Kini, Steiwilly minimal memproduksi 200 botol sambal ikan asar untuk memenuhi permintaan konsumen. “Sekarang sy produksi dengan isteri, saya beli beli ikan asar lalu saya olah dari sambail, kalau dulu sa beli ikan mentah di pasar baru sa asar lalu jual, “ terangnya. (redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *