Stadion Papua Bangkit dan Bandara Sentani Resmi Berganti Nama

Gubernur Papua, Lukas Enembe saat menandatangani prasisti peresmian 9 Venue PON di Stadion Lukas Enemebe, Jumat 23 Oktober 2020/Foto-ist.
banner 468x60

JAYAPURA IP, ,-Gubernur Papua,Lukas Enembe akhrinya meresmikan 9 Venue Pekan olahraga nasional (PON) XX tahun 2021 di Provinsi Papua, Jumat (23/10), yang dilakukan secara virtual di Stadion Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, yang dalam proses peresmian tersebut juga berganti nama menjadi Stadion Lukas Enembe.

Selain nama Stadion Papua Bangkit, nama Bandar Udara Sentani juga mengalami pergantian nama, menjadi Bandara Theys Hiyo Eluay, pemberian nama Theys Hiyo Eluay sebagai nama bandara sentani, memang menuai kontraversi setelah sebelumnya sempat mendapatkan penolkan dari Dewan Adat Suku Sentani.

banner 325x300

Meski berlangsung tertutup, Peresmian tersebut tetap berjalan meriah dengan menghadirkan tarian adat, hiburan artis ibukota juga pesta kembang api. Seremonial peresmian diakhiri dengan laga eksibisi antara tim sepakbola Papua kontra tim Jawa Timur. 

Sebagai Tuan rumah Provinsi Papua ingin menjadikan kesuksesan seremonial peresmian venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang berlangsung sebagai tolak ukur persiapan menuju PON XX tahun 2021 mendatang.

Meskipun hanya digelar secara virtual dan tidak terbuka untuk umum, namun  seremonial peresmian tersebut berjalan lancar hingga selesai, dengan diakhiri hitung mundur 362 hari menuju PON XX.

Ketua Harian PB PON XX , Yunus Wonda mengatakan, dengan dimulainya hitung mundur pelaksanaan PON, pihaknya akan terus mematangkan persiapan hingga tahun depan, kendati masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikebut oleh pihaknya demi kesuksesan pelaksanaan PON.

“Hitung mundur ini menandakan bahwa waktu sudah kian dekat, sehingga persiapan kita di semua cluster harus terus digenjot. Kita ingin buktikan kepada seluruh KONI di Indonesia bahwa kami Papua bisa dan mampu jadi tuan rumah sesuai dengan jargon kita, torang bisa,” ungkap Wonda kepada wartawan usai peresmian.

Sementara itu sebelumnya,  terkait pemberian nama Theys Hiyo Eluay sebagai nama Bandara Sentani,  Wonda mengaku tidak hanya diberikan begitu saja, namun telah melewati sebuah proses, sebelum akhirnya ditetapkan sebagai peraturan daerah oleh DPR Papua, bersama dengan nama Stadion Lukas Enembe.

“Kenapa ada orang mengatakan, almarhum bapa Theis adalah seorang tokoh, lebih daripada itu, kami dari DPRD papua, tidak melihat latar belakang almarhum, kalau kami melihat latar belakang almarhum, bapa theis itu dalam musa mudanya, dia adalah salah tokok peruangan merah putih di Papua ini,” ujar Wonda.

Wonda yang juga wakil ketua DPR Papua ini mengakui, Theys Hiyo Eluay dinilai merupakan tokoh kharismatik, dan merupakan seorang ondo afi besar dari delapan ondo afi yang ada di sentani Kabupaten Jayapura,  dan kawasan bandara sentani saat ini adalah merupakan wilayah dari almarhum Theys Hiyo Eluay.

“Kami lihat adlah beliau adalah tokoh kharismatik, selain itu beliau juga adalah ondo afi besar, dari 8 ondoafi besar, dan beliau juga dinobatkan oleh masyatakat adat sentani, sebagai ketua lembata adat sentani, dan wiliayah  bandara sentani itu adalah wilayah beliau, menurut kami beliau pantas mendapatkan nama itu, sebagai seotrang tokoh dan ondo afi besar,” ungkapnya.

Lebih lanjut Politisi Demokrat ini mengatakan, pemberian nama Theys Hiyo Eluay, telah didiskuiskan dengan masyarakat adat sentani maupun para tokoh, dan pada umumnya masyarakat adat sentani memberikan dukungan.

“Kami DPR papua tidak hanya begitu saja  sahkan, tapi ini hasil kita duduk, diskusi dengan masyarakt adat sentani, tokoh-tokoh, semua kita lakukan itu  masyarakat sentani mendukung itu, karena beliau adalah seorang tokoh, figure besar, itu pun,” tukasnya. (redaksi)



banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *