Mandenas Minta TPN OPM Hentikan Kekerasan di Intan Jaya, Dan Gunakan Ruang Dialog

Anggota Komisi I DPR RI, Yan Permenas Mandenas/Foto-Ist.
banner 468x60

JAKARTA -, Anggota Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan, Yan Permenas Mandenas meminta kelompok TPN OPM yang bermarkas di Kabupaten Intan Jaya, Papua, menghentikan kekerasan, yang berujung jatuhnya korban jiwa.

Ia berharap agar kelompok TPN OPM yang mengklaim perbuatan mereka atas nama perjuangan, lebih mengedepankan ruang-ruang dialog ketimbang aksi kekerasan yang telah mengakibatkan masyarakat menjadi korban.

banner 325x300

“Saya tidak ingin menyudutkan siapa pun. Tapi jangan jadikan masyarakat sebagai korban. Hentikan kekerasan. Ada ruang dialog yang bisa digunakan, ketimbang aksi tembak menembak antara kelompok masyarakat bersenjata (red,) dengan aparat TNI dan Polri,” ungkapnya dalam pesan reales kepada wartawan.

Anggota Fraksi Gerindra ini mengklaim terus memantau dan berdiskusi dengan rekan-rekannya di Komisi I DPR RI, mengenai apa yang terjadi di Papua khususnya di Kabupaten Intan Jaya.

“Tadi, kita juga kaget mendengar dua orang rombongan dari tim pencari fakta bentukan Menkopolhukan terkena tembakan. Ini harusnya tidak terjadi. Apalagi salah seorang tim merupakan dosen UGM. Kita berharap keduanya lekas sembuh dan permasalahan di Intan Jaya segera terselesaikan,” ungkap Yan Mandenas.

Yan Mandenas juga menyoroti kinerja aparat penegak hukum yang ada di Papua, terlebih khusus di satuan Intelejen. Hal itu dikatakannya lantaran adanya gangguan terhadap tim pencari fakta tewasnya seorang hamba Tuhan Alm. Pdt. Yeremia Zanambani.

“Kalau Intelejen kita bagus. Harusnya tim pencari fakta tidak ada yang tertembak. Artinya kalau di lokasi kejadian masih rawan, aparat bisa mengingatkan kepada tim untuk berhati-hati atau menunda melakukan tugas mereka, sampai kondisi disana stabil,” pungkasnya.

Yan Mandenas berharap aparat penegak hukum dengan kelompok sipil bersenjata untuk melalukan gencatan sejata, agar tak ada lagi korban atas konflik yang terjadi di Papua khususnya di Intan Jaya.

“Intan Jaya harus kembali kondusif. Tidak boleh ada aksi balas dendam. Lihat sudah ada masyarakat menjadi korban, bahkan hamba Tuhan serta prajurit TNI. Kedepan siapa lagi yang dijadikan korban,” lugasnya.(redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *