Teror Penembakan di Intan Jaya, Guru dan Dokter Takut Beraktivitas

Suasana pertemuan dihalaman kantor Bupati Intan Jaya/Foto-Humas Polda Papua.
banner 468x60

JAYAPURA IP ,- Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, mengakui akibat aksi penembakan yang terjadi di Intan Jaya, akhir-akhir ini berdampak pada aktivitas perekonomia didaerah tersebut, dimana baik ASN maupun warga pendatang takut untuk melakukan aktivitasnya.

“Selaku Kepala Daerah saya merasa perihatin yang mendalam karena adanya konflik bersenjata di Intan Jaya, dan konflik ini memberikan dampak yang luar biasa karena PNS dan warga pendatang mulai takut melakukan aktifitasnya, dan ini sangat berpengaruh pada perekonomian di Intan Jaya,” ujar Bupati kegiatan rapat bersama pemerintah daerah, TNI-Polri dan tokoh-tokoh guna membahas Situasi Kamtibmas di Intan Jaya, Selasa (29/9).

banner 325x300

Menurut Bupati Baik kejadian pembacokan dan penganiayaan sehingga ojek, menyebabkan pelayanan  aktifitas masyarakat tidak terjangkau dari Titigi, Homeyo hingga Wandai. “Hal lain Para Guru, Dokter dan Kontraktor semua ketakutan, mulai dari Desember 2019 sampai dengan hari ini,” katanya

Oleh karena itu pihaknya  mengajak segala Komponen TNI-Polri, Pihak Gereja, Tokoh-tokoh Adat, agama, Perempuan dan seluruh Lapisan Masyarakat. “Inilah kesempatan bapak-bapak ibu-ibu bisa menyampaikan saran, kritik dan masukan dan penyampaian masyarakat nantinya bisa disampaikan kepada Pemda, TNI-Polri maupun dengan teman-teman kita yang berseberangan dengan kita,” ujarnya

Sementara itu Danrem Brigjend Iwan Setiawan 173 dalam kesempatannya mengatakan bahwa kami TNI dan Polri datang untuk memberikan solusi, dan asa aman kepada seluruh lapisan Masyarakat.

“Saya Danrem 173 turut bertanggung jawab atas keamanan di Kabupaten Intan Jaya, jangan ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab, Bupati Tokoh agama, Adat harus tegas, karena kejadian-kejadian yang sudah terjadi memberikan dampak negatif terhadap keamanan maupun perekonomian di Kabupaten Intan Jaya,” ujarnya

Ditempat yang sama Kapolres Intan Jaya AKBP I. Wayan G. Antara a mengatakan bahwa saya hanya menyampaikan fokus Keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Intan Jaya terdiri dari Delapan Distrik, kami punya Polres dan kami punya anggota baru terdiri antara Polsek Homeyo dan Polsek Sugapa.

Beberapa hari lalu Bapak Wakapolda sudah berkunjung dan saya sudah memberikan data ke beliau kurang lebih ada 15 kasus berat di Kabupaten Intan Jaya dan salah satu kasus terakhir yaitu meninggalnya Pdt. Yeremia Zanambani.

“Saya harap masyarakat semua turut membangun dan memberikan rasa aman di Kabupaten Intan Jaya khususnya saudara-saudara kita yang berseberangan dengan kita tolong jauhi dari wilayah Kota dan kalau memang bahasa kasarnya mau ajak perang Antara TNI-Polri dengan KKB mari kita perang di hutan yang jauh dari masyarakat sehingga tidak ada masyarakat yang menjadi korbannya,” ujarnya. (Redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *