ILAGA IP- Perkembangan penyebaran virus covid-19 di sejumlah daerah di Provinsi Papua, seperti di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Timika, membuat pemerintah Kabupaten Puncak Papua, kembali lagi akan melakukan langkah-langkah ketat, untuk mencegah penyebaran virus corona di Kabupaten Puncak.
Hal ini terungkap saaat Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M,Si, memimpin rapat dengan tim gugus tugas penanganan covid-19 asal Kabupaten Puncak, di ruang kerja Bupati,kantor Bupati Puncak, Ilaga,Rabu,23 september 2020.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah langkah bakal dilakukan oleh Tim Gugus tugas penaganan covid-19, misalnya dengan memperketat jalur-jalur penerbangangan ke Kabupaten Puncak,dimana warga masyarakat yang mau masuk ke Ilaga, akan benar-benar harus melalui pemeriksaan yang ketat, misalnya rapit tes maupun tes sweb.
Bupati Wandik mengatakan berdasarkan pengamatannya, sejak diberlakukan adaptasi kebiasan baru , pada Agustus lalu, hingga saat ini, beberapa minggu terakhir, ternyata warga masyarakat makin ramai naik ke ilaga, tanpa mematuhi protocol kesehatan,hal inilah membuat hingga dirinya merasa prihatin, dan perlu melakukan langkah-langkah tegas dan ketat lagi, sama seperti bulan Maret dan April lalu.
“Surat keterangan rapit tes yang dulunya 7-14 hari masa berlaku, kita akan perpendek lagi menjadi 3 hari saja,kalau lebih dari tiga hari, maka warga masyarakat tersebut wajib melakukan rapit tes ulang atau tes sweb lagi,”ujarnya.
Lebih lanjut kata Bupati Wandik petugas juga akan disiagakan di bandara aminggaru ilaga, maupun Timika dan Beoga, sinak,jika ada warga yang hendak turun, maka wajib menunjukan surat hasil tes, yang terbaru, jika tidak ada surat, maka dengan sangat terpaksa warga tersebut, akan kembali disuru balik.
“Kita akan sosialiasikan secara masal, langkah-langkah ketat, pada hari jumat,kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak kaget ketika kita ambil keputusan ini,”tambahnya.
Menurut Bupati Wandik, langkah ini dilakukan karena merasa prihatin dengan kondisi di Ilaga, dimana sarana-prasarana tidak memadai, SDM, ketika ada warga yang terkena covid-19, sudah pasti penyebarannya akan cepat, karena kondisi budaya adat istiadat daerah setempat.
“Di Jakarta, dan kota-kota besar saja, yang alat dan SDM lengkap, banyak dokter professor saja, warganya banyak meninggal karena covid, apalagi kami di Ilaga, yang serba terbatas, sehingga mau tidak mau,kita perlu lakukan langkah-langkah pencegahan sebelum terlambat,”tegasnya.(Diskominfo Puncak)