Mandenas : Serahkan Kronologis Penembakan Pendeta di Intan Jaya Kepada Panglima TNI

Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas saat menyerahkan Kronologis Penembakan Pendeta Yeremias Zanambani di Intan Jaya Kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto,Rabu (24/9/2020) saat rapat kerja bersama di Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen, Senayan-Jakarta/Foto-Rumah Aspirasi YPM
banner 468x60

JAKARTA IP, – Anggota Komisi I DPR RI, Bidang Pertahanan, Yan Permenas Mandenas meminta agar Panglima TNI membentuk tim investigasi gabungan untuk mengungkap seorang hamba Tuhan, Pdt Yeremias Zanambani, di Kampung Hitadipa, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada tanggal 19 September 2020 lalu.

Hal itu dikatakan Yan Mandenas, lantaran terdapat dua kronologis yang berbeda antara versi aparat keamanan dengan versi pemerintah Intan Jaya, masyarakat dan keluarga saksi.

banner 325x300

“Ini terdapat dua versi berbeda, dari aparat penegak hukum mengatakan kelompok kriminal yang sebagai pelaku penembakan, Namun, versi masyarakat dan pemerintah daerah berbeda, yaitu Anggota TNI diduga pelakunya. Ya, kronologis dari masyarakat sudah saya terima dan sudah saya serahkan tadi kepada Panglima TNI, Jendral Hadi Djahjanto, dalam rapat resmi Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan Yang di Wakili Wakil Menteri Pertahanan, Panglima TNI,” ungkap Yan Mandenas, Rabu (23/09/2020).

Yan Mandenas yang juga anggota Fraksi Genridra, mengharapkan kepada Panglima TNI hasil investigasi yang diberikan masyarakat dan pemerintah daerah bisa menjadi masukan yang berimbang tentang adanya informasi simpang siur terhadap penembakan yang menewaskan alm. Pdt Yeremias Yang sedang kami dalami.

“Termasuk kepada Kepala Staf Angkatan Darat ( TNI AD ) sudah saya sampaikan dan juga meminta langsung kepada beliau agar memerintahkan jajarannya untuk melalukan investigasi yang mendalam. Jadi tidak boleh ada kebohongan dalam penelusuran fakta yang terjadi. Bahkan saya minta kita paparkan ke publik. Yang benar dan yang salah harus kita sampaikan. Tidak boleh ada yang kita tutup-tutupi. Jika benar anggota TNI yang bersalah, harus berani kita sampaikan salah,” pinta Yan Mandenas yang merupakan keterwakilan masyarakat Papua di Senayan. (Redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *