JAYAPURA IP,- Dit Resnarkoba Polda Papua pemusnahan barang bukti Narkotika, yang merupakan hasil penungkapan kasus selama dua bulan terakhir, yang dipimpin langsung oleh Dir Resnarkoba Polda Papua Kombes Pol. Totok Triwibowo SIK, MH, Selasa (15/9).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BNN Provinsi Papua Brigjen Jackson Lapalonga dan Kepala Kejaksaan Negeri Jayapura yang mewakili bapak Pak Alfa fauzan S.H, M.H. dan Kabid Puslabfor Polda Papua AKBP Maruli Simanjuntak.
Kepala BNN Provinsi Papua Brigjen Jackson Lapalonga dalam sambutanya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan juga tanggung jawab dan juga bentuk kepedulian kita kepada masyarakat terkait dengan tindak penyalahgunaan narkotika.
“Hasil total perhitungan kami memang bersama dengan Polda cukup besar perputaranya perbulan, analis kami dari bnn bisa melebihi 3-4 kg perbulan selama covid,kita lihat dengan ganja yg di tangkap kurang lebih 7 kg yg di tangkap kurang lebih 3 bulan dari maret, baik yg di tangkap Polda, bnn maupun Polres ini membuktikan bahwa peredaran sepanjang covid cukup meningkat,” ujar Lapalonga.
Dikatakan, apa yang dilakukan ini bertujuan untuk melakukan penyelamatan kepada para pecandu narkotika dan semoga dengan adanya penindakan kepada para pelaku ini dapat menurunkan angka penyalah gunaan narkotika.
Dir Narkoba Polda Papua Kombes Pol. Totok Triwibowo SIK, MH yang memaparkan beberapa barang bukti yang akan dimusnahkan yakni berupa 7.166, 36 Gram Ganja Kering dan 141,14 Gram Sabu, barang bukti tersebut diamankan di beberapa tempat yakni diantaranya di Timika dan di Jayapura serta beberapa daerah lainya bahkan ada yang berasal dari luar Papua.
“Jangan sampai peredaran Narkoba berkembang cepat dan masih seperti di daerah lain kami akan selalu berkoordinasi dengan pihak BNN dan beberapa jajaran lainya guna menekan angka peredaran Narkotika di pasar gelap,” terangnya
Pihaknya juga mengharapkan bahwa Kerja sama dengan jajaran Narkoba dapat berjalan dengan baik dan dapat menjalankan semua guna memutus mata rantai Narkotika di Jayapura, selain itu dengan adanya Labfor di Papua juga akan menjadi lebih baik dan dan membantu dalam pengungkapan kasus maupun pembuktian Narkotika yang mana selama ini masih mengirim uji sampelnya ke luar kota.
Kegiatan tersebut menghadirkan sebanyak 16 tersangka, terdiri dari 2 kasus sabu dan 14 ganja dari 16 orang tersebut 1 diantaranya warga negara PNG, ini merupakan hasil kegiatan dan juga pengembangan selama 2 bulan terakhir.
Kegiatan di akhiri dengan pemusnahan barang bukti yang dimulai dengan perebusan barang bukti sabu dan dilanjutkan dengan pembakaran barang bukti berupa Ganja Kering. (Redaksi)