Polisi Temukan Kejangalan Dibalik Tewasnya Hendry Jovinsky

Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw, didampingi Kabid Humas, Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal saat memberikan keterangan pers di Mapolda Papua, Rabu (19/8)
banner 468x60

JAYAPURA IP,- Perlahan namun pasti, Polisi mulai menemukan titik terang  dibalik kematian staf KPU Yahukimo, Hendry Jovinksy, ada sejumlah kejangalan dalam kasus tewasnya Jovinksy, mulai dari keterangan saksi Kenang Mohi, (35) yang adalah rekan korban yang saat kejadian bersama dengan korban.

Saat awal kejadian, rekan korban mengaku bersama korban pergi untuk mengantar obat kepada isterinya yang sedang sakit dirumah, namun belekangan diketahui berdasarkan hasil penyelidikan Polres Yahukimo, istri rekannya tersebut tidak dalam keadaan sakit.

banner 325x300

Kapolda Papua,  Irjen Pol. Paulus Waterpauw, kepada wartawan di Jayapura, mengaku kasus tewasnya Hendry Jovinsky  menarik untuk diungkap, sebab ada sejumlah kejangalan dibalik tewasnya korban, dan semuanya bisa terungkap jika pelaku yang saat sedang buron berhasil di tangkap.

“Ini cukup menarik kasus ini, kenapa, karena ada pegawai  yang punya peran penting, yang satu bendahara, yang satu memegang data, artinya yang menguasai IT,  bersama-sama bergerak dengan dalil mengantar obat tapi, setelah kembali dihadang, pertanyaannya kemudian, kalau ada yang dipermasalakan , artinya yang mengajak kan minimal memberikan sebuah perlawanan,” ujarnya

Menurut Kapolda, sebagi rekan kerja pada KPU Yahukmo,  saksi seharusnya memberikan pembelaan atau perlawanan saat para pelaku hendak melakukan aksinya, bukanya pergi meningalkan korban yang akhirnya meninggal dunia.

“Artinya yang mengajak kan minimal memberikan sebuah perlawanan gitu, eh ko mau apa,  ini sa ajak yang dia, minimal begitu, atau minimal membantau berkelahi di situ, tapi kenyatannya kan tidak ada apa-apa, bahkan korban teraniaya sampai meninggal dunia, “ kata Waterpauw

Dikatakan, sikap saksi yang pergi meningalkan korban, menimbulkan sejumlah pertanyaan, serta kejangalan, dibalik kejadian yang menyebabkan tewasnya korban tersebut, hal ini hanya bisa terungkap jika sang pelaku berhasil ditangkap.

“Begitu kejamnya, ada apa?, ada pertanyaan, disitulah yang disebut alibi, itu tanda-tanda yang mencurigakan, kok bisa terjadi seperti ini, pertanyaan-pertanyaan yang timbul akibat kejangalan itu sendiri, nanti kita akan ungkap setelah pelakunya kita temukan, biar terungkap, latar belakang  penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain,” pungkasnya

Mantan Kapolda Papua Barat ini mengakui,  pihaknya pada Rabu (19/8) lalu telah mendatangi sebuah lokasi, namun setelah melakukan pengintaian, pelaku tidak berhasil ditemukan, kendati demikian pihaknya telah mengidentivikasi pelaku.

“Memang sudah teridentivikasi, Dirkriumum dan Dansat Brimob, kemarin subuh coba masuk ke lokasi  yang ditengarai sebagai tempat tinggal tingalnya pelaku, dari jam 2 subuh sampai jam 5, mereka tidak temukan pelaku, tapi identivikasi pelaku sudah didapat,” ungkapnya. (Redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *