JAYAPURA IP,- Sebanyak 84 orang tenaga kesehatan rumah sakit RSUD Dok II Jayapura, dilaporkan terjangkit Covid-19, hal ini membuat Manajemen RSUD Dok II Jayapura mengeluarkan kebijakan pembatasan Baik pelayanan maupun bagi para pembesuk, hingga kondisi kembali normal.
Demikian diungkapkan Direktur Rumah Sakit RSUD Dok II Jayapura drg. Aloysius Giyai, M, Kes kepada wartawan di Jayapura, Rabu (8/7).
Adapun 84 orang petugas medis yang terpapar Covid-19 yakni Dokter Spesialis 5 orang, perawat dan bidan 46 orang, sedangkan penunjang medis/laboratorium 13 orang, bagian Gizi 4 orang dan Farmasi 1 orang, administrasi 4 orang, security 6, clining service 6 orang, relawan VCT 2 orang.
“Jadi kami sudah titip di Hotel Sahid 68 orang, RSUD Abepura 2 orang, RS Bhayangkara 2 orang, RS Provita 3 orang, RS Marthen Indey 1 orang dan isolasi mandiri 8 orang. Namun sudah ada yang dinyatakan sembuh, sebanyak 15 orang berdasar Swab,” ujarnya
Dikatakan manajemen RSUD Dok II Jayapura mengeluarkan kebijakan pembatasan Baik pelayanan maupun bagi para pembesuk, dimana semua pelayanan rawat inap digabung menjadi dua bagian. Pertama ruang rawat inap infeksius baik pria wanita maupun non infeksius pria dan wanita.
“ Tidak ada ruangan spesifik lagi sperti biasa karena kita menyesuaikan dengan tenaga pelayanan yang tersedia baik dokter perawat bidan atau penunjang lainnya, pelayanan untuk ruang Unit IGD, Klas 1, Paru, Perinatologi/ruang bayi, Hemodialisa, ICU, Gizi dan lainnya tetap dibuka untuk pelayanan,” ungkapnya
Ditambahkan Menejemen juga memberlakukan pembatasan bagi keluarga pasien, dengan hanya 1 orang saja yang diperbolehkan menemai pasien, sementara untuk Ruang VIP juga ditiadakan atau ditutup untuk umum, dan digunakan untuk ruang penginapan perawat – perawat yang melayani pasien Covid atau perawat yang sudah positif Covid-19.
“Jadi kepada masyarakat kami minta dimaklumi dan dipahami karena kondisi Covid. Jangan ada salah paham lagi antara masyarakat dan petugas kesehatan. Jika masyarat datang ke IGD petugas biasa menyampaikan ruangan penuh atau lainnya, itu karena memang petugas tidak siap dengan kondisi ini,”pintanya. (Redaksi)