ASMAT, INFOPAPUA.ID – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan pada Sabtu (25/2/2023).
Dalam kunjungannya bersama Kabid Humas Polda Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, Kapolda bersilaturahmi ke Kantor Keuskupan Agats. Rombongan disambut hangat Uskup Agats Mgr Aloysius Murwito, O.F.M.
“Selamat datang bapak Kapolda Papua, mudah-mudahan kita selalu bisa menjalin kerja sama dan bersinergi pada hari-hari yang akan datang di Tanah Asmat yang tercinta ini,” ucap Uskup Aloysius Murwito menyambut Kapolda Papua.
Mgr Aloysius menjelaskan secara umum wilayah Kabupaten Asmat yang sangat unik. Ia pun menyampaikan sangat senang tinggal di Kabupaten Asamat, karena alam yang masih asri.
“Daerah ini amat unik dan strategis, arus lalu lintas di sini menggunakan air dan sangat bermanfaat untuk mengangkut ke wilayah pegunungan. Kami amat senang tinggal di daerah ini, karena pada umumnya masih alami,” kata Mgr Aloysius.
Kepada Kapolda, Mgr Aloysius mengaku sangat bersyukur karena sampai saat ini, Kabupaten Asmat masih aman dan kondusif. Hubungan pemerintah, Polri dan masyarakat harmonis dan terjaga dengan baik hingga saat ini.
“Harmonisasi hubungan bersama Pemerintah, Polri dan masyarakat tetap terjaga, mudah-mudahan ini bisa tetap kami kawal bersama kapolres dan Pemda beserta jajarannya untuk selalu bisa berantisipasi agar tidak terjadi gejolak-gejolak yang akan datang,” harapnya.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengapresiasi wilayah Papua Selatan, karena selama dirinya menjabat wilayah selatan terbilang cukup kondusif. Ia juga meyakini suara gereja sangat didengar oleh anak-anak Tuhan.
“Memang ini sangat penting, karena dalam situasi tahun politik ini perlu mengawal gereja dalam mengingatkan anak-anak Tuhan untuk bisa menjaga marwah. Saya sangat berharap dari gereja bisa mengingatkan kita semua untuk bisa menjaga diri dalam menghadapi masalah besok yang cukup berat ini,” ucapnya.
Fakhiri juga berharap ke depan lebih banyak anak-anak Asmat yang didorong ASN maupun bagian kepolisian, sehingga pendekatan kebudayaan di Tanah Papua ini bisa memberikan pelayanan hukum yang baik. (Redaksi)
