JAYAPURA IP, – Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius D. Fakhiri, meresmikan laboratorium PCR Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Jayapura, Papua, Kamis (25/3/2021) pagi.
Dalam sambutannya, Kapolda mengatakan, dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 serta mengakhiri pandemi yang mewabah di Provinsi Papua, diperlukan upaya pencegahan mulut melalui 3T (Testing, Tracing dan Treatment).
Oleh karena itu, dalam mendukung percepatan diagnosa Covid-19 diperlukan sarana dan prasarana yang memadai guna memudahkan dokter dan paramedis melakukan pengobatan.
Seperti diketahui, saat ini pemeriksaan Test PCR Rumkit Bhayangkara Tk. III Papua masih bertumpu pada Laboratorium Kementerian dan Pemda dalam hal ini Litbangkes dan Labkesda. Dimana sample yang banyak dari Papua menyebabkan hasil pemeriksaan PCR sedikit terlambat.
Dengan demikian, jelas Kapolda, dalam menangani Covid-19 ini harus menggunakan cara yang luar biasa, salah satunya adalah menghadirkan Laboratorium PCR ini.
“Hadirnya laboratorium PCR ini adalah bentuk pengabdian dan kontribusi Polda Papua bagi masyarakat termasuk membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 di Papua dan menjadi salah satu program prioritas Kapolri dalam 100 hari kerja Kapolri,” kata irjen Pol. Mathius Fakhiri.
Ia menyebutkan, laboratorium yang ada di Rumkit Bhayangkara Tk. III Jayapura Papua bukan hanya digunakan oleh internal Polri namun juga dapat digunakan oleh masyarakat umum.
Pihaknya berharap, Dengan semakin banyaknya Laboratorium PCR di Papua, maka semakin cepat melakukan kegiatan tracing, sehingga dapat membantu masyarakat dengan yang kontak dengan penderita Covid-19.
“Untuk itu segera kita lakukan testing dan apabila hasilnya positif, maka segera kita tangani cepat dan tepat guna memutus mata rantai penyebaram Covid-19,” ujarnya.
Ditambahkan, efektivitas skala penggunaan Laboratotium PCR ini bekerjasama dengan dokter spesialis pantologi klinik yang saat ini bisa menangani sample sebanyak 94 sample perhari dengan durasi sekitar 3 jam dengan menggunakan ekstrasi otomatis, sedangkan jika gunakan ekstansi manual maka akan butuh waktu 8 jam untuk 94 sample.
“Saya mengingatkan juga dalam pemanfaatan Lab PCR ini juga diperhatikan stok bahan yang habis pakai, ketrampilan tenaga kesehatan yang mengawaki dengan terus mengikuti pelatihan dan juga memelihara peralatan Lab supaya bisa terus digunakan untuk testing dan tracing Covid-19 Papua,” katanya.
Kabid Dokkes Polda Papua, Kombes Pol dr. Nariyana, mengatakan, alat PCR didrop dari Pusdokkes Mabes Polri atas atensi dari Kapusdokes Polri yang merupakan Kabid Dokkkes Polda Papua.
“Bangunan PCR ini terbuat dari kontainer yang di desain sedemikian rupa untuk lab PCR sehingga tebentuk desain kekinian,” jelasnya.
Dikatakan, kemampuan PCR sekali dalam satu hari bisa 94 sample bahkan sehari bisa dilakukan sampai 2-3 kali. “Semoga adanya Lab PCR ini bisa membantu Anggota Polri, keluarga dan masyarakat,” harapnya. (Redaksi)