HUKRIM  

Gerakan Egianus Kogoya Dikecam Sejumlah Tokoh di Papua

Tokoh Papua. [Foto: Istimewa]
banner 468x60

TIMIKA, INFOPAPUA.ID – Para tokoh masyarakat dan tokoh adat di Papua mengecam gerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya dengan melakukan kekerasan terhadap masyarakat akhir-akhir ini.

Tokoh Adat Suku Kamoro Mimika, Marianus Magnaiteko mengaku prihatin melihat gerakan KKB. Menurutnya perlu ada pendekatan-pendekatan kekeluargaan baik itu melalui adat dan gereja.

banner 325x300

“Tetapi kalau secara kekerasan itu, saya rasa bukan itu sebagai umat manusia, yang saudara kita KKB sebagai umat manusia, anggota TNI-Polri itu umat manusia, tenaga-tenaga kerja itu umat manusia. Kami sangat prihatin tidak boleh diperlakukan seperti itu,” ucapnya, Selasa (7/3).

Sebagai tokoh adat, Marianus juga menyayangkan pembangunan infrastruktur di Papua yang telah digencarkan Presiden Jokowi, namun malah dikacaukan. “Betapa indahnya bapak Jokowi punya perhatian khusus bagaimana membangun infrastruktur yang baik dari kota ke kampung dan ada orang yang mengacaukan keadaan,” kata Marianus di Mimika.

Senada disampaikan Kepala Suku Damal Mimika, Yulius Hagabal bahwasanya meski berbeda suku dengan masyarakat di Kabupaten Nduga, namun masalahnya cukup besar untuk Tanah Papua. Ia pun meminta Suku Damal tidak terpengaruh dengan peristiwa di Nduga.

“Saya ingin menyampaikan sekaligus mengajak Suku Damal yang mendiami tanah Papua tidak terpengaruh oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, dalam hal ini berjuang di luar mereka panggilan, kami juga panggilan, siapa pun dia menjadi panggilan hati menjaga kamtibmas,” ucapnya.

Yulius  berharap masyarakat sipil di Kabupaten Mimika saling menjaga keamanan, keutuhan stabilitas keamanan serta menjaga pembangunan yang tengah berlangsung di negeri ini.

Sementara itu, Tokoh Pemuda Mimika, Agustinus Anggaiba tidak sependapat dengan gerakan KKB pimpinan Egianus Kogoya yang melakukan kekerasan. Dirinya menginginkan Papua aman dan membutuhkan pembangunan.

“Kami tokoh pemuda supaya kita kedepankan prikemanusiaan dari kelompok Egianus. Papua membutuhkan pembangunan, bukan membutuhkan pembunuhan dan pengacau,” ujarnya seraya memastikan Papua merupakan bagian dari NKRI.

Tokoh Intelektual Mimika dan Puncak, Yonias Kula menegaskan kondisi Pupua secara umum aman, namun pada tahun 2022 dan 2023 banyak terjadi kekerasan oleh kelompok Egianus hingga penyanderaan pilot Susi Air.

“Kalau tidak dikembalikan, masyarakat banyak mengungsi di sini (Mimika), Nabire dan Jayapura,” ujarnya.

Yonias mengimbau para pemuda di Papua jangan mudah terprovokasi, meski ada yang pro maupun kontra dengan kelompok KKB. Ia juga meminta para pemuda jangan terjerumus dengan hal-hal yang tidak berguna. (Redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *