JAYAPURA Infopapua.id ,- Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano menepis isu bahwa keputusan untuk tidak melawan Madura United (MU) merupakan keputusan pribadi eks Manager tim Ridwan Bento Mandubun, melainkan merupakan keputusan keseluruhan manajemen.
“Ada informasi yang berkembang bahwa Manejer Tim, Bento Madubun yang mengambil keputusan saat Persipura tidak hadir melawan Madura United, itu sama sekali tidak benar, sebelum keputusan dibuat, kami sudah berkoordinasi dan diskusi, Manejer menghubungi saya dan juga menghubungi Komisaris, jadi itu bukan keputusan personal atau pribadi, bukan sama sekali,” ujar Mano.
Menurut BTM, seorang Bento Mandubun tidak mungkin berani mengambil keputusan sebesar itu tanpa koordinasi dengan Manajemen Club, sebab jika demikian, Mandubun pasti sudah dipecat.
“Kalau Manejer bikin keputusan sebesar ini sendiri tanpa diskusi dengan kita sudah pasti kita pecat sejak awal, jadi tidak mungkin itu, sudah sering kita sampaikan, bahwa keputusan di Persipura itu kolektif, bukan pribadi, makanya keputusan Komdis itu kita Banding,” ungkap Mano.
Walikota Jayapura ini mengaku heran dengan keputusan Komisi Disiplin PSSI yang hanya menjatuhkan sangsi bagi Bento Mandubun, padahal dalam sidang Komdis sudah disampaikan bahwa keputusan untuk tidak menghadapi Madura United adalah keputusan bersama Manajemen.
“Yang kita heran itu di dalam sidang Komdis itu sudah disampaikan bahwa itu bukan keputusan pribadi, itu keputusan bersama secara kolektif, kenapa Manejer disasar secara personal, kita kaget juga itu, ada apa ini ? ,” tukas Mano.
BTM mengakui, Bento Mandubun adalah pribadi yang sangat vocal saat meeting dengan PT. LIB maupun PSSI, bahkan hal itu diakui oleh PT. LIB dan PSSI, hal ini juga diketahui oleh panpel Persipura.
“Kita tahu bahwa Manejer kita ini orang yang sangat vokal kalau meeting di LIB maupun PSSI, mereka sendiri yang mengakui itu di depan saya, Manajer klub lain juga pasti tahu itu, dia tidak akan bicarakan hal yang tidak bisa dibuktikan, Jadi kalau ada pendapat seperti itu, saya pastikan itu pendapat yang salah dan menyesatkan, kami yang membuat keputusan secara bersama – sama,” tandasnya.
“Keputusan yang kita ambil pun punya dasar yang jelas, buktinya kan Komdis kasih hukuman ke LIB, kenapa LIB dihukum ? Karena mereka salah dan langgar regulasi mereka sendiri, jadi kita ini diperlakukan tidak adil, dan kita menuntut ketidakadilan itu, itu saja,” tambah Mano.
Mano berharap agar isu ini tidak terus dikembangkan, tanpa mengetahui fakta sesunguhnya, agar skuad Mutiara Hitam lebih fokus dalam menghadapi sisa pertandingan.
“Tolong agar ini tidak terus hal ini dikembangkan dengan pendapat pribadi tanpa mengetahui kebenaran sesungguhnya, biar Tim ini lebih fokus dulu hadapi pertandingan sisa sambil upaya banding dilakukan, sehingga semua bisa berjalan dengan baik,” harap Mano. (**)