Tekad Aloysius Giyai Jadikan RSUD Dok 2 Sebagai Rumah Sakit Medical Tourisim

Direktur RSUD Dok 2 Jayapura, drg. Aloysius Giyai./Foto-Redaksi
banner 468x60

JAYAPURA IP,-Semenjak dipercayakan oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe menjadi Direktur RSUD Dok 2 Jayapura, drg. Aloysius Giyai, bertekad untuk merubah kesan RSUD Dok 2 yang selama ini kurang maksimal dalam pelayanan, menjadi  rumah sakit Medical Tourisim di  Asia Pasific.

Bertepatan dengan hari jadinya yang ke 48 tahum pada Selasa (8/9), drg. Aloysius Giay, mempunyai mimpi besar menjadikan RSUD Dok 2 Jayapura, sebagai rumah sakit dengan pelayanan terbaik, sehingga setiap orang sakit tak perlu berobat ke luar Papua, maupun luar negeri.

banner 325x300

“Medical Taurism artinya, rumah sakit yang memiliki daya Tarik, sehingga orang mau datang berlomba-lomba untuk berobat di sini, itu sudah visi saya,” ujar drg. Aloysius Giyai kepada wartawan di Jayapura, Rabu (9/9).

Dokter Alo, sapaan akrabnya ingin setiap pasien yang menderita penyakit kronis, bisa dirawat di RSUD Dok 2 Jayapura, tidak harus berobat ke Malaisya dan Singapura¸ dan hal tersebut sudah menjadi visi dirnya sebagai pimpinan pada RSUD Dok 2 Jayapura.

“Kita hilangkan  kesan, pasien yang gawat dikirim ke Malasya, Elizabeth Singapur, di sini bisa, Cuma kita mau berubah atau tidak, itu semua tergntung dari pemimpin, dan saya dipercayakn oleh negara, pimpinan rumah sakit ini, tiga tahun lagi kital ihat, ini kan saya baru tiga bulan,” ujarnya

Untuk meningkatakan pelayanan rumah sakit, ia berencana untuk memberikan penghargaan kepada karyawan maupun unit terbaik, dalam memberikan pelayanan, dan hal tersebut akan diberikan langsung oleh Gubernur Papua Lukas Enembe.

“Saya akan berikan malam penghargaan  kepada staf saya, dan unit yang terbaik dalam pelayanan, untuk merubah rumah sakit, saya akan minta kepada Gubernur untuk memberikan penghargaan kepada staf saya yang teladan, di satu tahun kepemimpnan saya,” ungkapnya

Menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua ini, pelayanan adalah hal pertama yang harus dibenahi, sehingga setiap pelayanan dapat berjalan dengan baik, sebagai seorang Direktur ia seharusnya bisa mengetahui segala aktivitas di rumah sakit.

“Yang harus dibenahi adalah, mekanisme mutu pelayanan rumah sakit, penyerapan aplikasi online, orang lain sudah terbang ke angkasa, kita masih manual,  jadi sehrusnya saya harus bis monitior, obat keluar berapa, di UGD bagaimana,  selama ini kan tidak ada, pasen BPJS, dan KPS berapa, ini kan harus saya tau,’ pungkasnya.

Untuk mewujudkan visinya tersebut, ia membutuhkan anggaran sebesar Rp.1,5 trilyun, dan saat ini ia telah menggunakan, Rp. 200 juta, ia optimis ditiga tahun masa kepeimpinannya, sisa anggaran Rp.1,3 triyun tersebut bisa terserap untuk merubah RSUD Dok 2 Jayapura.

“Rp. 1,5 trilyun, saya sudah pakai, 200 ,sisa 1,3, yang mana ini kalau saya bagi dalam 3 tahun habis, SDM, system pelayanan, peralatanya, gedungnya, fasilitas dan sara prasaranya,  dan orang akan datang untuk selfi di sini, dengan fisi saja, rumah sakit ini harus menjadi rumah sakit Medical Tourisim,” ungkapnya.(Redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *